TANGERANG, AKSIKATA.COM – Ada sebuah masjid yang cukup unik dan menarik di Kota Tangerang. Yakni masjid pintu seribu, atau Masjid Agung Nurul Yakin yang terletak di Kampung Bayur, Periuk Jaya, Kota Tanggerang.
Dibilang unik lantaran, masjid ini memiliki arsitektur yang tak lazim dan berbeda dengan masjid-masjid besar pada umumnya. Bangunan Masjid 1000 pintu memiliki tiga lantai. Lantai satu dikhususkan untuk ruang zikir dan meditasi. Sedangkan lantai dua dan tiga dikhususkan untuk kegiatan pengajian, salat dan kegiatan agama lainnya,
Keunikan masjid ini lainnya, yaitu kondisi tiap ruangannya yang disekat-sekat hingga membentuk ruangan seperti mushola. Setiap ruangan Masjid Pintu Seribu ini diberi nama, seperti mushola Fathul qorib, Tanbihul Alqofilin, Durojatun Annasikin, Safinatu-Jannah, Fatimah hingga mushola Ratu Ayu. Area luas mushola masing-masing sekitar 4 meter.
Meski dikenal dan populer dengan nama Masjid Seribu Pintu, namun tidak ada yang tahu persis berapa jumlah sebenarnya pintu masjid ini. Bahkan, pengelola masjid pun tidak tahu persis berapa jumlah pintu yang ada di masjid tersebut.
Yang paling unik dan khas dari masjid tersebut adalah labirin yang memiliki pintu 999 berada di lantai tiga. Labirin itu sengaja dibangun sebagai tempat perenungan. Labirin tersebut gelap tanpa lampu dan lubang udara. Suasananya sunyi, hening dan ada alunan shalawat.
Salah seorang penjaga masjid, Mahpudin menjelaskan masjid ini dinamakan Masjid Seribu Pintu karena terinspirasi dari Asmaul Husna.
“Asal nama seribu pintu dari dari Asmaul Husna, nama-nama Allah. Bisa dilihat di tiang-tiang masjid terdapat angka 999, kemudian dilengkapi seribu dengan pintu. Kenapa bisa seribu, karena tidak bisa dihitung pintu yang berada di Masjid ini karena saking banyaknya,” jelas Mahpudin seperti dikutip dari InfoPublik.
Berdasarkan catatan sejarah masjid pintu seribu ini didirikan tahun 1978 oleh almarhum Syekh Al-Bakhir Mahdi yang merupakan seorang warga keturunan Arab yang warga sekitar menyebutnya dengan Al-Faqir. Masjid ini menjadi awal penyebaran Islam di Tangerang yang dilakukan oleh Syekh Ami Alfaqir Mahdi Hasan Alqudrotillah Almuqoddam, yang masih merupakan keturunan keenam dari Syekh Syarif Hidayatullah Cirebon.
Pada Masjid ini tidak ada design dasar yang menampilkan corak arsitektur tertentu. Kemudian adapula pintu-pintu gerbang yang sangat ornamental mengikuti ciri arsitektur zaman Baroque dan ada juga ternyata yang bahkan sangat mirip dengan arsitektur Maya dan Aztec. Lengkap dengan puluhan bahkan ratusan tiang menjadi penopang masjid. Asmaul husna juga memenuhi setiap dinding masjid. Lengkap dengan paduan warna hijau, hitam, kuning, dan putih. Selain itu,
Keunikan lain masjid ini adalah tasbih berukuran raksasa terpajang di dalam ruangan. Tasbih itu mempunya 99 butir berdiameter 10 centimeter. Setiap butir tasbih terlihat bertuliskan nama Asmaul-Husna. Konon katanya tasbih itu merupakan yang terbesar di Indonesia.
Setiap lorong di masjid ini sudah dilengkapi dengan penunjuk jalan. Dan, salah satu ruang dari sekian banyak lorong itu menuju ruang bawah tanah yang disebut ruang tasbih. Ruang ini biasa digunakan oleh Al Faqir dan jamaah lainnya untuk beristiqomah. Jangan coba-coba sendirian memasuki lorong tersebut lantaran bisa tersesat karena gelap gulita.
Di masjid juga ada kamar mandi khusus musafir dan dapur serta perlengkapan masak yang bisa digunakan musafir.