Dua Seniman Berkolaborasi di Sanggar Humaniora

Adalah Eddie Karsito, yang meruapakan aktor film sekaligus Ketua Umum Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan, bersama penulis dan pelukis bernama Putra Gara, menggelar dua kegiatan sekaligus dalam menandai peringatan HUT Ke-13 Rumah Singgah Bunda Lenny di bawah naungan Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan. Acara digelar di Sanggar Humaniora, Kranggan Permai Jatisampurna Kota Bekasi, Jawqa Barat.
“Kita disadarkan bahwa daya seni adalah karunia yang menunjukkan aspek kemanusiaan kita. Inilah respon kita terhadap kondisi dan situasi permasalahan kehidupan urban. Khususnya para pemulung yang selama ini menjadi perhatian kami,” ujar Eddie menyampaikan sambutan.
Kesenian, kata Eddie, harus dikembalikan pada marwahnya sebagai alat memuliakan manusia. Mengungkapkan keindahan dan ciptaan Tuhan dalam berbagai ungkapan artistik.
Berangkat dari hal itu, Eddie merasa sepakat untuk berkolaborasi dengan Gara dalam mewujudkan ide-ide kretaifnya di bidang kemanusiaan yang diwujudkan dengan pameran lukisan bersama rekan seninya tersebut.
“Mungkin ini akan menjadi perjalanan saya dalam memaknai kebudayaan menghayati kemanusiaan. Menghadirkan hal-hal yang tampaknya sepele menjadi cerita bersifat humanis,” kata Eddie.
Sementara dalam kesempatan itu Gara mengungkapkan bahwa kolaborasi iitu menjadi salah satu hal yang istimewa dalam perjalanan kerja seninya.
“Terus terang, ini adalah pameran lukisan tunggal pertama saya. Selama ini saya pameran lukisan tetapi lebih sering bersama. Menjadi lebih istimewa karena pameran lukisan tunggal saya ini di Sanggar Humaniora, tempat dimana saya 30 tahun lalu ditempa,” terang Putra Gara sang pelukisnya.
Melalui karya lukisan, Putra Gara mempersembahkan kebermaknaan dan kebermanfaatan melalui pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan.
“Belajar dengan seni, belajar melalui seni dan belajar tentang seni. Seni bukan sekadar kerajinan tangan, tetapi ia adalah buah pemikiran dari proses panjang pengendapan keterampilan,” ujar pelukis yang juga Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Bogor (DKKB) ini.
Sedangkan mengungkapkan karya-karya Gara, Eddie mengatakan sebagai seniman, Putra Gara mampu merefleksikan kehidupan pemulung dalam bentuk karya yang dituangkan ke kanvas,” timpal Eddie.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.