Kisah Ossy Claranita Jadi Dalang Pembunuhan Suaminya (part 1)

KARAWANG, AKSIKATA.COM – Nama Ossy Claranita Nanda Triar (32) menjadi perbincangan di tengah masyarakat. Betapa tidak, perempuan warga Perum Griya Budiman Asri RT 022 RW 002, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, tega membunuh suaminya sendiri yang bernama Arif Sriyono, karyawan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia.

Dia menjadi dalang pembunuhan terhadap suaminya sendiri. Dia membunuh Arif Sriyono, dengan menyewa pembunuh bayaran bernama Rizal. Ossy menyewa pembunuh bayaran dengan bayaran Rp 1,5 juta. Sebelum eksekusi terhadap korban dilakukan, dia berulang kali ingin meracuni suaminya.

Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengungkapkan, motif dari pembunuhan karena Ossy Claranita memendam sakit hati terhadap Arif Sriyono. Rumah tangganya sudah lama tak harmonis. Arif sering memarahi Ossy. Arif juga tak memberi nafkah. Bahkan diam-diam, Ossy sudah memiliki PIL (pria idaman lain). Ossy juga ingin menguasai harta korban.

Ossy yang memendam sakit hati, kemudian merencanakan pembunuhan terhadap Arif. Dia pun meminta bantuan adiknya yang bernama Pandu (19). Rencana pembunuhan itu dimatangkan selama dua pekan. Mereka merencanakan akan membunuh korban dengan membuat skema seolah-olah korban meninggal dunia akibat dibegal.

“Adik kandung Ossy, berperan mencari eksekutor, lalu mempersiapkan senjata tajam, dan ikut ada di lokasi kejadian pada 9 Januari itu ketika korban dieksekusi,” Kapolres.

Pada Selasa (9/1/2024) dini hari, Arif pun dieksekusi. Pandu meminta Arif  menjemputnya karena motornya mogok. DI TKP itulah, Arif dihabisi oleh Rizal dengan tiga tusukam yaitu di leher, dada dan perut.

Jasad Arif yang bersimbah darah dibiarkan tergeletak di pinggir Jalan Sasak Misran, Klari, Kabupaten Karawang. Hingga semua mengira dia menjadi korban begal, karena Arid masih mengenakan helm tanpa sepeda motornya.  Diduga dibawa kabur oleh kawanan begal.

Ossy dan adiknya mulai berakting saat sang suami ditemukan sudah menjadi mayat. Ossy menangis keras dan menolak jenazah suaminya untuk diotopsi pihak inafis dengan dalih akan segera dikebumikan.

Namun dari hasil penyelidikan polisi terkait kasus tewasnya Arif polisi mengetahui ternyata motif utamanya bukan dibegal, melainkan dibunuh secara berencana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.