AKSIKATA.COM, JAKARTA – Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Dyandra Promosindo kembali menyelenggarakan Muslim Fashion Festival (MUFFEST) untuk kelima kalinya. Acara ini akan dihelat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, 20-23 Februari 2019.
Konsep dan rencana pelaksanaan MUFFEST 2010 disampaikan dalam launching MUFFEST 2020 di Stadion Akuatik, Komplek Gelora Bung Karno, pada 30 Agustus 2019 yang dihadiri perwakilan kementrian, yakni kementrian perindustrian, kementrian koperasi dan usaha kecil dan menengah, BEKRAF, kementrian pendidikan dan kebudayaan, kementrian tenaga kerja.
Potensi Indonesia menjadi kiblat fesyen muslim dunia semakin dekat.
Data dari The Stage of Global Islamic Economy Report 2018/2019 menunjukkan, Indonesia merupakan runner up negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab. Selain itu, konsumsi fesyen muslim Indonesia juga meningkat senilai USD20 miliar dengan laju pertumbuhan 18,2 persen per tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa peluang pasar fesyen muslim global maupun domestik sangat besar dan harus diisi oleh pelaku industri fesyen muslim Tanah Air.
Desainer-desainer fesyen muslim tanah air juga mulai menunjukkan potensinya di pentas global, seperti di New York Fashion Week, International London Fashion Week, dan Melbourne Fashion Festival. Indonesian Fashion Chamber, pada tahun lalu sukses menggelar perhelatan fashion show skala internasional, bertajuk ‘La Mode’ Sur La Seine’a Paris’, yang diadakan di atas Kapal Boreas menyusuri sungai Seine di Paris. Dan di tahun ini, akan digelar kembali untuk kedua kalinya karena respon positif dari para konsumen internasional.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto, pada pembukaaan Muslim Fashion Festival Indonesia (MUFFEST) 2019 lalu, mengungkapkan optimismenya bahwa Indonesia siap deklarasi menjadi salah satu pusat fesyen muslim dunia pada 2020. “Pemerintah juga siap mendukung dan mengawal Indonesia, menjadi kiblat fesyen muslim dunia pada 2020,” ungkap Airlangga.
Desainer-desainer fesyen muslim Tanah Air juga mulai menunjukkan potensinya di pentas global seperti di New York Fashion Week, International London Fashion Week, dan Melbourne Fashion Festival.
Di tanah air sendiri, ajang fesyen show seperti Muslim Fashion Festival Indonesia atau MUFFEST dapat mempertemukan para pelaku industri busana muslim Tanah Air, baik yang sudah punya nama dan brand besar, maupun dari pelaku usaha kecil dan menengah. Diharapkan melalui ajang tersebut dapat dijadikan sebagai langkah nyata untuk memajukan ekonomi dan potensi fesyen muslim dari bawah agar target Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia dapat terwujud. Apalagi kini sudah mulai dilirik oleh buyers dari luar negeri, seperti dari Lebanon dan Mesir.
”Muffest diarahkan sebagai muara dari perkembangan terkini industri fashion muslim Indonesia, yang meliputi segi kualitas, kuantitas, inovasi bisnis, teknologi, maupun tren. Perhelatan ini memperluas akses dan meningkatkan kompetensi produk fashion muslim indonesia agar dapat menguasai pasar lokal sekaligus mampu bersaing di pasar global. Yang pada akhirnya dapat mewujudkan Indonesia sebagai pusat belanja, produksi, dan barometer tren fashion muslim gIobal,” papar Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber.
Ajang fashion show, MUFFEST 2020 pun kembali menghadirkan exhibition (pameran dagang) yang memperkuat konsep ritel atau 82C (Business to Customer) dan mengarahkan pada B2B (Business to Business). Untuk menunjang pameran, digelar fashion show yang menampilkan karya-karya dari desainer busana muslim Tanah Air.
Muffest 2020 akan menggunakan area Plenary Hall, Main Lobby, dan Cendrawasih di Jakarta Convention Center. Pada 20-23 Februari 2020.
“Melihat antusiasme dari para pelaku industri busana muslim Indonesia dari kalangan desainer dan lKM/UKM yang selalu bertambah animonya dari tahun ke tahun, pada tahun depan Muffest mempeluas area dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan industri busana muslim Indonesia memperhatikan tren positif,” ucap Apriani, GM Operasiona| Dyandra Promosindo.
Tak hanya fashion show, Muffest 2020 juga akan kembali menggelar kegiatan yang inspiratif dan interaktif, antara lain talkshow, fashion presentation, serta kompetisi Next Face Muffest, dan Modest Young Designer Competition (MYDC) untuk menjaring talenta berbakat sebagai generasi penerus dalam industri fashion muslim di tanah air. Geliat panggung mode modest wear (buana sopan) atau busana muslim memang berkembang pesat. Terbukti dari menjamurnya merek lokal seiring ditargetkannya Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dunia. Tapi disamping itu, ada isu penting lainnya yakni sustainable fashion yang harus tetap digerakkan.
Hal itulah yang menjadi fokus MUFFEST 2020. Ali Charisma mengatakan, mimpi Indonesia sebagai pusat busana muslim dunia sebenarnya sudah mulai terlihat. “Tercapai atau tidak itu sebenarnya relatif, tapi sebenarnya tujuan utama yakni memajukan fashion muslim yang maju dengan pesat,” ujar Ali. Sehingga, di samping terus memajukan busana muslim di Indonesia, Ali menekankan sustainable fashion pada MUFFEST 2020. Baginya, sustainable fashion tak hanya soal penggunaan material busana yang bisa dibuat dari bahan daur ulang. Tapi semua proses pembuatan karya fashion harus menerapkan etika yang memanusiakan manusia.
Launching MUFFEST 2020 ditutup dengan menampilkan trunk show yang menampilkan koleksi dari para desainer yang akan berpartisipasi di MUFFEST 2020. Sejumlah desainer yang akan menampilkan karyanya adalah Adi Barlan, Deden Siswanto, ETU, Hannie Hananto, Irma Intan, Irna Mutiara, KAMI, Lisa Fitria, Monika Jufry, Nuniek Mawardi, dan Rosie Rahmadi.