JAKARTA, AKSIKATA.COM- Universitas Mercu Buana Jakarta mengundang 21 orang anak yang tinggal di kampung Gasong yaitu kawasan permukiman kumuh di Menteng Atas, Jakarta Selatan, untuk belajar multimedia. Anak-anak yang sehari-hari kebanyakan menjadi pemulung dan pengamen di kawasan Kota Casablanca ini mendapatkan kesempatan untuk belajar multimedia selama sehari di Laboratorium Desain Grafis Universita Mercu Buana. Sebab selama ini mereka belajar secara mandiri dan sangat terbatas di Bilik Pintar (Bilpin) yaitu tempat belajar darurat yang didirikan oleh seorang warga kampung Gasong, Teguh Suprobo.
“Di Bilpin, anak-anak ini belajar dengan fasilitas yang sangat minim. Namun semangat untuk terus belajar tidak surut. Karena itu kami sengaja mengundang mereka ke sini untuk belajar multimedia di Lab Komputer yang lengkap. Harapannya mereka termotivasi untuk terus belajar dan kembali ke bangku sekolah. Sebab kebanyakan anak-anak ini terpaksa putus sekolah, ” ujar dosen Mercu Buana, Eugenius Kau Suni.
Salah seorang peserta, Andre Dyasta yang sehari-hari banyak menghabiskan waktunya untuk mengamen ini, mengaku sangat senang bisa belajar komputer di Universitas Mercu Buana.
“Saya sangat berterima kasih bisa belajar di sini, jadi mahasiswa, meski cuma sehari. Semoga kelak bisa lanjut sekolah sampai di sini untuk meraih cita-cita yang tinggi, ” ujar Andre yang kemudian meminta ijin untuk bermain gitar dan menyanyi di Lab Komputer.
Suara Andre yang merdu itu menarik perhatian para dosen dan mahasiswa yang menjadi mentor pembelajaran berbasis multimedia ini.
Wakil Dekan Fakultas Desain Komunikasi Visual, Tunjung Atmadi, yang mendukung pelatihan di Laboratorium Desain Grafis ini ikut menyemangati anak-anak untuk belajar menguasai teknologi multimedia. Sebab di era saat ini kemampuan teknologi multimedia akan sangat bermanfaat dalam usaha untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik.
“Anak-anak harus terus belajar ya. Jangan mau kalah dengan yang lain. Kalau semangat belajar dan menguasai teknologi multimedia ini, kalian bisa meraih cita-cita yang tinggi, ” ujar Atmaji.
Rencananya kegiatan pelatihan berbasis multimedia bagi anak-anak jalanan pengamen dan pemulung ini berlangsung selama 10 bulan dengan materi broadcasting seperti teknik camera dan editing, materi informatika seperti coding website dan coding game, dan materi desain komunikasi visual seperti desain grafis dan foto.
Program pelatihan multimedia bagi anak-anak di Bilpin ini digagas oleh dosen Mercu Buana dari Jurusan Informatika Eugenius Kau Suni dan Wawan Ridwan, serta dosen komunikasi visual Edwar Juanda, dengan dukungan anggaran Hibah Dikti tahun 2019. Tiga mahasiswa yang ikut terlibat sebagai mentor adalah Haidar Ilham Maulana, Muhammad Khairul Arifin, dan Wahyu Rifo Prakoso. Kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk membantu pemerintah mengatasi angka putus sekolah yang semakin tinggi di DKI Jakarta. (Holang)