JAKARTA, AKSIKATA.COM– Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Bakti Tunas Husada secara resmi berubah menjadi Universitas Bakti Tunas Husada (BTH). Perubahan bentuk ini ditetapkan berdasarkan SK Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknolohgi No. 547/E/0/2021 pada tanggal 15 Desember 2021.
Menurut HM Yoris Rusamsi Ruswandi, pembina Yayasan BTH, dengan perubahan kelembagaan menjadi Universitas, diharapkan Universitas BTH dapat berkontribusi lebih banyak lagi untuk masyarakat dan kemajuan daerah. Karena itu, visi visi Universitas BTH telah dirumuskan yakni “Menjadi Universitas yang unggul dan inovatif dalam bidang kesehatan, teknologi dan bisnis serta bardaya saing global”.
“Untuk mencapai visi tersebut maka pelaksananaan tridharma perguruan tinggi dengan
pendekatan pentahelix dimana titik tumpuannya pada menghadirkan kolaborasi dan
sinergitas antara Perguruan Tinggi dengan pemerintah, dunia usaha/industri, masyarakat,dan media yang didukung dengan mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” jelasnya, dalam siaran pers, Senin (24/1/2021).
Transformasi itu sendiri, tercetus saat menjelang Milad Yayasan BTH ke-32 pada bulan Oktober 2020. Yayasan BTH lalu membentuk Tim Transformasi YBTH yang beranggotakan 9 orang untuk melakukan kajian dan percepatan perubahan bentuk dari STIKes menjadi Universitas. Tim Transformasi diberi tugas melakukan riset awal feasibilitas prodi-prodi apa yang akan diusulkan.
Setelah menjadi universitas pada 15 Desember 2021 lalu, Universitas BTH membentuk tiga fakultas. Ketiga fakultas tersebut, pertama Teknologi dan Bisnis yang menyelenggarakan tiga prodi Teknologi Pangan, Kewirausahaan dan Bisnis Digital. Kedua, Fakultas Ilmu Kesehatan yang menyelenggarakan 4 prodi yaitu S1 Administrasi Rumah Sakit, D3Keperawatan, D3 Teknologi Laboratorium Medis dan D3 Optometri.
Dan, yang terakhir Fakultas Farmasi yang menyelenggarakan 2 prodi yakni S1 Farmasi dan Pendidikan Profesi Apoteker. Rencananya, Universitas BTH juga akan membuka prodi Informatika Medis, S2 Farmasi, D4 Teknologi Laboratorium Medis, dan prodi lainnya yang dibutuhkan masyarakat masa depan.
“Kami ingin mengambil peran strategis dalam upaya mempersiapkan SDM yang
dibutuhkan Indonesia masa depan. Tantangan Revolusi Industri 4.0 dan era society 5.0
langsung dijawab dengan dibukanya prodi-prodi baru yang sangat dibutuhkan bukan
saja oleh dunia usaha dan industri, namun juga oleh masyarakat dan pemerintah pada
umumnya,” katanya.
Dijelas Yoris, BTH sebetulnya bukanlah universitas baru namun merupakan perguruan tinggi yang sudah berpengalaman dan telah menghasilkan ribuan alumni yang sudah diserap dunia kerja. Menjadi universitas merupakan transformasi yang ke-4 mulai dari berdirinya Akademi Keperawatan tahun 1993, kemudian ditambah berdirinya Akademi Analis Kesehatan tahun 1996. “Sehingga terakhir mengantarkan STIKes BTH sebagai STIKes Terbaik dan Sekolah Tinggi Terbaik ke-3 di Jawa Barat dan Banten,” jelasnya.
Apalagi, tambahnya, universitas BTH memperhatikan aspek-aspek Good University Governance, mendapankan mutu tridarmaperguruan tinggi dan menyediakan fasilitas yang memadai, antara lain sarana gedung untuk perkuliahan dan laboratorium, alat-alat laboratorium yang memadai.
BTH juga menyediakan fasilitas lain yang dapat diperoleh oleh mahasisa berupa berbagai besiswa. Universitas BTH siap menyediakan pendidian baik bagi mahasiswa regular maupun nonregular dengan rekognisi pembelajaran lampau. Penerimaan mahasisa baru sudah dapat ditempuh baik melalui jalur PMDK atau jalur regular (seleksi) dan pendaftaranmahasisa baru bisa dilakukan secara daring/online melalui admisi.universitas-bth.ac.id.