JAKARTA, AKSIKATA. COM – Ustad Adi Hidayat (UAH) mantap menempuh jalur hukum untuk para pihak yang memfitnah terkait donasi Palestina. Hal itu disampaikan dalam keterangan resmi penyampaian bukti-bukti transfer donasi di kanal Youtube resminya, Senin, (1/6).
“Dan lanjut ya teman-teman yang membuat ulah, bikin gaduh, macam-macam, ya kita tertibkan,” ucap Ustad Adi Hidayat, dari kanal Youtube Adi Hidayat Official, Rabu, (2/6).
UAH mengaku mantap dengan langkah yang ditempuh, karena sampai saat ini tidak ada itikad baik dari para pihak tersebut.
“Karena sampai hari ini pun saya tidak mendapatkan satu itikad baik, baik itu mengklarifikasi apalagi meminta maaf kepada umat. Karena ini masalah umat nih, masalah orang donasi, masalah macam-macam, dan menimbulkan kegaduhan,” tutur UAH.
Bukti-bukti yang dimiliki pihaknya pun lengkap, termasuk banyaknya tangkapan layar terkait konten Youtube yang diunggah pihak-pihak tersebut.
“Kemudian dari beberapa akun-akun lain di Twitter, atau yang lainnya, termasuk komen-komennya juga kita sudah kumpulkan semua,” ujar UAH.
Selain itu, dia juga mengungkapkan terdapat sejumlah respons melalui Twitter yang tidak bisa ditafsirkan.
“Dan yang paling menarik kan ada juga yang kita sampaikan, pengingat supaya kembali jadi baik, jadi utuh, jangan ada polarisasi, ada respons yang kita tidak bisa menafsirkan. Walaupun sekarang banyak penafsir Twitter,” ujarnya.
Dia pun berterima kasih kepada para penafsir Twitter tersebut, karena turut membantu mempermudah pemahaman terhadap konten yang dibuat.
“Sekali lagi, saya tidak ingin meruntuhkan kehormatan atau menurunkan status keilmuan hanya untuk merespons hal-hal kecil yang tidak ada hubungan dengan pekerjaan-pekerjaan besar kita untuk mengajar dan menyampaikan amanah kebaikan,” kata UAH.
Tetapi, dia menegaskan bahwa keadilan harus tetap ditegakkan, agar menjadi edukasi bagi pihak-pihak tersebut dan masyarakat umum.
“Tapi, hal-hal yang terkait dengan keadilan, sistem kenegaraan, perlu ditempuh. Sehingga menjadi edukasi,” katanya.
Dia juga mengingatkan seluruh masyarakat untuk selalu menjaga adab, menjaga hal yang baik, dan jangan saling mencela.
“Tolong, mohon maaf ya, jaga adab, saya mengajarkan menjaga adab, jaga yang baik, jangan saling mencela, jauhi itu semua, dan jangan main hakim sendiri. Termasuk dengan celaan, dengan kata-kata, apalagi dengan rencana-rencana buruk,” tutur UAH.
Dia menekankan agar masyarakat tidak boleh main hakim sendiri, karena akan ada tiga hakim yang akan memprosesnya.
“Tidak boleh main hakim sendiri, karena kita ingin dihadirkan tiga hakim sekaligus, hakim ketua, hakim anggota, ada jaksa, ada yang lain-lain. Jadi jangan main hakim sendiri, karena tiga hakim sudah menunggu untuk proses pengadilan yang adil dan transparan,” kata UAH.*