JAKARTA, AKSIKATA.COM – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) mencatat laba setelah pajak sebesar Rp179,5 miliar atau 3 kali lipat dari tahun sebelumnya. Selain pertumbuhan laba yang signifikan, total aset Generali Indonesia juga bertumbuh mencapai hampir Rp7 triliun.
Edy Tuhirman, CEO Generali Indonesia mengatakan, pertumbuhan Generali di tahun 2018 ini didukung oleh penguatan bisnis melalui inovasi berkesinambungan baik dari sisi produk maupun layanan.
“Meskipun persaingan industri asuransi jiwa saat ini sangat ketat, hal ini tidak menyurutkan ambisi Generali untuk terus bertumbuh. Melalui produk-produk inovatif yang mampu mengoptimalkan investasi dan rangkaian perlindungan kesehatan di tahun 2018, kami terus fokus untuk menjawab kebutuhan nasabah dan melakukan differensiasi produk sebagai kunci sukses dan faktor pembeda di pasar asuransi,” katanya dalam siaran pers yang diterima redaksi AKSIKATA.COM, Sabtu (4/5/2019).
Selain mencatatkan laba setelah pajak sebesar tiga kali lipat, Generali menutup tahun 2018 dengan pertumbuhan premi lanjutan sebesar 26%. Selain itu, dana kelolaan Generali sepanjang 5 tahun terakhir selalu menunjukkan pertumbuhan yang baik dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 31% dengan dana kelolaan (unit link) sebesar Rp4,1 triliun pada tahun 2018.
Dengan total perolehan premi bruto sebesar Rp2,8 triliun pada tahun 2018 dan rasio solvabilitas berada di posisi 314% atau Rp2,6 kali lipat dibanding minimum 120% yang ditetapkan pemerintah, Generali terus akan memperkuat jalur distribusi di segala lini, baik melalui bank rekanan (bancassurance), keagenan, maupun bisnis kumpulan (group business).
Menutup tahun 2018, jalur keagenan masih memberikan kontribusi terbesar yakni sebesar 55%, bancassurance 32% dan bisnis kumpulan sebesar 13%. Sedangkan dalam hal pemberian hak nasabah di tahun 2018, Generali mencatatkan pembayaran dana klaim kesehatan dan meninggal dunia sebesar Rp627 miliar atau meningkat 16% dari tahun sebelumnya.