JAKARTA, AKSIKATA.COM- Politisi PDIP, Arteria Dahlan mengaku prihati atas kejadian yang menimpa sejumlah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) seluruh Indonesia. Data per tanggal 25 April, korban yang meninggal dunia dari KPPS sebanyak 144 orang, petugas kepolisian sebanyak 19 orang, Petugas Pengawas Pemilu sebanyak 33 orang, dan ratusan petugas lainnya masih dirawat karena sakit.
“Saya sebagai anggota DPR RI, secara institusional telah meminta melalui jalur formal dan alhamdulilah sudah menjadi kesepakatan dan sikap resmi DPR RI untuk meminta Pemerintah untuk memberi santunan kepada keluarga Petugas KPPS, Pengawas TPS, Petugas Linmas, Aparatur TNI Polri yang meninggal dunia dalam jalankan tugas,” ujar Arteria kepada wartawan, Senin (29/4/2019).
Menurut Arteria, para petugas tersebut merupakan para pahlawan demokrasi yang menjadikan cambuk bagi siapapun yang terpilih untuk bekerja dengan penuh amanah dan kemanfaatan.
“Kami juga meminta kepada seluruh Pemerintah Daerah untuk membantu memberikan pengobatan gratis sampai tuntas dan paripurna kepada para patriot-patriot demokrasi kita yang sakit saat menjalankan pemilu,” katanya.
Arteria juga mengapresiasi sikap Pemerintah Pusat yang langsung meresponse harapan DPR RI yang memperlihatkan hadirnya negara di tengah masyarakat khususnya dalam konteks perlindungan negara terhadap para patriot-patriot demokrasi tersebut.
Ke depanya Arteria mengusulkan agar para pekerja tersebut diberikan Asuransi Kerja, sebagai bukti dan komitmen riil perlindungan negara terhadap mereka yg menjalankan misi suci ini.
“Saat membuat UU saya sudah ingatkan bagaimana gagasan men “short cut” atau mem “by pass” penghitungan pleno tingkat desa (PPS) akan berakibat pada akumulasi padat dan penuh sesaknya rekapituasi penghitungan pada tingkat kecamatan. Apalagi pemilunya dilakukan secara serentak, dengan segala kompleksitas kepentingan yang mewarnai,” katanya. (HOLANG)