Dikritik Soal Malam Pertama, Konten Atta Dianggap Pembodohan Generasi Muda

JAKARTA, AKSIKATA.COM –  Usai viral dan hebohnya pernikahan Atta Aurel, kali ini konten yang dibuat Atta kena damprat Fritz Haryadi. Ketua PW PERGUNU (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) Papua ini marah karena pasangan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah menyebarkan video malam pertama mereka. Meskipun tidak ada konten pornonya, bagi Fritz, konten tersebut merupakan pembodohan bagi generasi muda.

“Kebodohan yang sudah terlalu lama dicekokkan kepada generasi muda kita,” tulis Firtz di akun media sosialnya, Kamis (4/8/2021).

Seharusnya, Atta dan youtuber yang mengunggah konten serupa harus membawa dampak positif bagi generasi muda. Konten malam pertama Atta Aurel ini jelas membawa pengaruh buruk terutama bagi anak-anak yang masih duduk dibangku sekolah.

“Atta dan banyak youtuber dengan tipe konten serupa, berada di kotak yang sama dengan sinetron, infotainment gosip, hingga gerakan agama yang puritan radikal. Mereka semua bad influncers, pembawa pengaruh buruk,” ujarnya.

“Istri saya yang mengajar di SMP, sudah 2 tahun ini mengajak ngobrol anak-anak didiknya yang menjadi subscriber Atta. Rata-rata mereka mengaku hanya ikut-ikutan tren, seperti bisa diduga. Yang disukai anak-anak ini dari channel Atta diantaranya konten prank, pamer mobil mahal, pamer keseharian yang bergelimang kemewahan, dan ucapan “asiyaaap” yang menjadi trademarknya. Pendeknya, Atta adalah perpanjangan dari sinetron. Ia menghadirkan bukti bahwa kebodohan fiktif bisa menjadi nyata. Dan untuk jasa itu anak-anak kita menimbunnya dengan uang,” tulisnya lagi.

Diketahui, Atta mengunggah video malam pertamanya dengan Aurel Hermansyah semenjak 2 hari yang lalu. Video malam pertama tersebut sudah mendapatkan lebih dari 5 juta views. Padahal 27 juta subscriber Atta rata-rata adalah remaja.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.