JAKARTA, AKSIKATA.COM – Di tengah suasana banjir yang terjadi di berbagai wilayah, Senin (22/2) pagi ini Hastag atau tagar ‘PDIP Juara Korupsi’ jadi trending di media sosial Twitter. Hastag ‘PDIP Juara Korupsi’ telah dicuitkan lebih dari 24 ribu kali.
Trendingnya hastag tersebut di Twitter berkaitan dengan kasus dugaan korupsi pengadaan bantuan sosial (bansos), yang menyeret nama mantan Menteri Sosial (Mensos), Juliari Peter Batubara, yang juga kader PDIP.
Netizen mengaku prihatin dan juga mengungkit kembali tentang adanya kemungkinan elit PDIP yang disebut sebagai ‘Madam Bansos’ ikut terlibat.
“Pukul mati koruptor bansos #PDIPJuaraKorupsi,” cuit akun @robbyd_21.
Pukul mati koruptor bansos #PDIPJuaraKorupsi https://t.co/TQwTQijhIs— R Darwis Siagian (@robbyd_21) February 22, 2021
“Dulu yaaa, BBM naik. Mak Puan sampai nangis2 bela wong cilik. Tapi sekarang kok mingkem dana Bansos dikorupsi partainya. Kemana lagi tuuh partai wong cilik? Air mata Buaya udah kering apa yaa?
#PDIPJuaraKorupsi,” tulis akun @MamaLegend21.
Dulu yaaa, BBM naik. Mak Puan sampai nangis2 bela wing cilik. Tapi sekarang kok mingkem dana Bansos dikorupsi partainya. Kemana lagi tuuh partai wong cilik? Air mata Buaya udah kering apa yaa? ????????#PDIPJuaraKorupsi https://t.co/U3ZbBWQFs2— MamaLegend (@MamaLegend1) February 22, 2021
#PDIPJuaraKorupsi
For example this former minister,” kata akun @pandjigaruda.
Interesting fact that most corruption cases in Indonesia is from persons in this party, shame on you PDIP#PDIPJuaraKorupsi #PDIPJuaraKorupsi
For example this former minister pic.twitter.com/GJXYvfCLK1— Tedjo Pandjigaruda (@pandjigaruda) February 21, 2021
Sebelumnya, diketahui Juliari Peter Batubara ikut terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan dana bansos di wilayah Jabodetabek tahun 2020.
Juliari diduga menerima suap Rp17 miliar yang dia gunakan untuk keperluan pribadinya.
Mantan Mensos itu ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama empat orang lainnya, yakni Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Kemensos Matheus Joko Santoso (MJS) dan Adi Wahyono (AW) serta dari pihak swasta Ardian I M (AIM) dan Harry Sidabuke (HS).*