Tari Kolaborasi Lintas Budaya, Jawa Ballet : Merajut Harmoni Keragaman

Eksplorasi gerak Jawa dan Ballet tampil secara virtual melalui zoom dari Tugu Kunstkring Paleis, Jakarta Pusat, Minggu (7/2/2021). (Foto-foto : Kuncoro Widyo Rumpoko).

JAKARTA, AKSIKATA.COM – Kemitraan kolaboratif antara WAB dan Ballet.id sudah berlangsung sejak tahun 2015 dan sangat penting bagi kedua organisasi. Kemitraan ini membantu memperluas pemahaman dan apresiasi tari balet dan kontemporer di seluruh Jakarta, dan menciptakan wadah untuk minat dan bakat yang berkembang pada seni tari di Indonesia.

Tahun ini West Australian Ballet (WAB) dan Ballet Indonesia Foundation (Ballet.id) melanjutkan kemitraan produktif mereka dengan tujuan untuk memperkuat pemahaman, praktik, dan apresiasi balet dan seni tradisi Indonesia, baik di Indonesia maupun dimata internasional. WAB dan Ballet.id memprakarsai dan menghadirkan program kolaborasi lintas budaya untuk menemukan suara Balet Indonesia. Dengan menemukan gaya balet yang berbicara tentang budaya Indonesia yang dinamis, kami berharap dapat memperkaya dunia tari ballet dan tradisi Indonesia. Program ini bertujuan untuk menciptakan sebuah karya yang bahasa tariannya mungkin balet, tetapi jiwa dari khasanahnya mewakili budaya Indonesia.

Program ini didukung oleh Australia-Indonesia Institute. Dimana program ini menyatukan koreografer tradisional berbasis di Jakarta Bathara Saverigadi Dewandoro dari Swargaloka, penari balet yang berbasis di Jakarta, guru dan manajer program Mariska Febriyani , dan koreografer ternama Indonesia-Australia Melanie Lane.

Perpaduan antara tari tradisi, ballet dan kontemporer merupakan hal yang baru bagi dunia seni tari Indonesia. Masih perlu banyak dukungan pemerintah untuk dapat melakukan proses kreasi kolaboratif antar tiga jenis tarian berbeda untuk dapat menghasilkan suatu karya yang mampu menonjolkan kekayaan budaya Indonesia dengan kemasan modern. Kolaborasi tiga disiplin tari yang berbeda diharapkan mampu untuk menghasilkan karya tari yang dapat dinikmati oleh banyak pihak, baik dari Indonesia maupun penikmat tari internasional.

Program ini berlangsung selama 1,5 bulan lamanya. Dimana 8 penari (4 penari ballet dan 4 penari Jawa) melakukan eksplorasi gerak ballet dan Jawa, bertukar ilmu dan pemahaman tentang dua jenis tarian yang berbeda ini. Kemudian mencari titik temu kedua tarian ini dalam ketubuhan penari masing-masing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.