Jumlah Penumpang Angkutan Umum H+5 Natal 2025 Naik 6,57 Persen

JAKARTA, AKSI KATA. COM –
Akumulasi pergerakan penumpang angkutan umum sejak H-7 (18 Desember 2025) hingga H+5 Natal (30 Desember 2025), masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026) mengalami kenaikan 6,57 persen yakni sebanyak 14.951.649 orang dibanding tahun lalu pada periode yang sama sebanyak 14.029.327 orang.

“Jumlah pergerakan masyarakat yang menggunakan angkutan umum pada masa libur Nataru kali ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebanyak 6,57 persen,” ujar Menhub Dudy Purwgandhi pada Media Briefing di Jakarta, Rabu (31/12).

Adapun rincian untuk tahun ini yang dicatat dari Posko Pusat Angkutan Nataru 2025/2026 yaitu penumpang kereta api 5.380.544 orang, angkutan laut 1.244.308 orang, angkutan penyeberangan 2.578.163 orang, angkutan udara 3.496.901 orang, dan angkutan darat 2.251.733 orang.

Menurut Menhub, kenaikan jumlah penumpang angkutan umum tersebut menjadi salah satu indikator bahwa sampai saat ini kebijakan stimulus penurunan atau diskon tarif transportasi yang diamanahkan oleh Presiden Prabowo dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. “Ke depan kami sangat berharap jumlahnya bisa terus bertambah sampai berakhirnya masa angkutan Nataru 2025/2026,” ungkapnya.

Secara umum, Menhub menilai, penyelenggaraan angkutan Nataru 2025/2026 hingga saat ini berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Meski demikian, ada hal penting yang tetap perlu menjadi perhatian, khususnya terkait aspek keselamatan.

“Kami menyesalkan terjadinya sejumlah insiden kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa beberapa waktu lalu. Kami berupaya mencegah terulangnya kejadian serupa di kemudian hari dan harapannya masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan selamat, aman, dan lancar,” ucap Menhub.

Sementara itu terkait arus balik yang ke depan akan berlangsung, Menhub meminta seluruh stakeholder transportasi di semua moda untuk mempersiapkannya dengan baik.

Menhub menginstruksikan agar memetakan titik-titik rawan kepadatan dan memperkuat kesiapan pelayanan di simpul-simpul transportasi, seperti terminal, stasiun, pelabuhan, hingga bandara.

“Untuk angkutan umum, kami mendorong kesiapan cadangan armada dan penambahan petugas sesuai kebutuhan di lapangan. Adapun untuk angkutan jalan, kami bersama stakeholder terkait akan menerapkan rekayasa lalu lintas, seperti contra flow atau one way secara situasional,” terangnya.

Kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan balik, Menhub mengimbau untuk merencanakan perjalanan ke kota asal di luar prediksi waktu puncak jika memungkinkan. “Selalu pantau informasi terkait arus lalu lintas dan cuaca melalui kanal resmi yang tersedia. Khusus bagi masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi, selalu patuhi aturan lalu lintas dan ikuti arahan petugas di lapangan,” tuturnya.

Turut hadir dalam pertemuan ini, Dirjen Perhubungan Darat Aan Suhanan, Dirjen Perhubungan Laut Muhammad Masyhud, Dirjen Perhubungan Udara Lukman F. Laisa, Dirjen Perkeretaapian Allan Tandiono, dan Dirjen Integrasi Transportasi dan Multimoda M. Risal Wasal.