JAKARTA, AKSIKATA.COM – Ratusan pasangan pengantin menjadi korban dugaan penipuan Wedding Organizer (WO) Ayu Puspita dengan kerugian mencapai Rp 15–16 miliar. Kasus ini mencuat setelah sejumlah resepsi pernikahan di Jakarta berantakan karena vendor yang dijanjikan tidak hadir.
Kasus dugaan penipuan WO Ayu Puspita kini tengah menjadi sorotan publik. Sebanyak 230 pasangan calon pengantin melaporkan kerugian setelah acara pernikahan mereka yang dikelola oleh WO tersebut berantakan. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 6 Desember 2025, di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Sejumlah tamu undangan tidak mendapatkan hidangan karena katering yang dijanjikan tidak hadir. Salah seorang korban, Tamay (26), mengungkapkan, “Jadi dia ada beberapa acara hari Sabtu itu, terus ternyata bermasalah. Katering makanannya enggak datang, cuma ada dekornya”.
Kisah pilu juga dialami keluarga pengantin lain. Nana, sepupu salah satu korban, menceritakan bahwa suasana pesta yang seharusnya bahagia berubah mencekam. Hal itu karena tidak adanya katering makanan dan minuman saat pesta resepsi pernikahan berlangsung di sebuah gedung di Jakarta. “Acara sudah mulai, tapi katering tidak datang sama sekali,” ujarnya.
Akibatnya, keluarga pengantin terpaksa memesan makanan darurat melalui layanan GoFood untuk menjamu tamu. Kondisi ini membuat banyak pasangan merasa ditipu karena mereka telah membayar penuh jasa WO Ayu Puspita.
Kerugian yang dialami para korban ditaksir mencapai Rp 15–16 miliar. Tidak hanya pasangan yang sudah melangsungkan pernikahan, tetapi juga mereka yang masih dalam tahap persiapan acara ikut terdampak.
Para korban kemudian membentuk grup WhatsApp untuk saling berbagi pengalaman dan menggalang dukungan hukum. Beberapa di antara mereka bahkan mendatangi kediaman Ayu Puspita, sang pemilik di kawasan Cipayung, Jakarta Timur,
yang berujung pada kericuhan hingga ada korban pingsan dan harus dirawat di rumah sakit.
Proses hukum terhadap pemilik WO Ayu Puspita sempat dilakukan. Ia dibawa ke kantor polisi dan diperiksa selama empat jam, namun kemudian dibebaskan. Hal ini menimbulkan kemarahan para korban yang menilai penegakan hukum belum memberikan kepastian.
“Kami sudah rugi miliaran, tapi pelaku malah bebas begitu saja,” keluh salah satu korban dalam wawancara dengan media.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Alfian Nurrizal membenarkan bahwa ada ratusan warga datang ke rumah Ayu Puspita.
“Iya Minggu siang, yang bersangkutan dibawa warga ke Polres,” ujarnya.
Para korban berharap pihak berwenang segera menindaklanjuti laporan mereka dan memberikan keadilan atas kerugian yang dialami.


