Menari Itu Tidak Hanya Menari

Sebagai sebuah bentuk kebudayaan, ternyata seni tari itu tidak semata hanya mendidik bagaimana seseorang bisa menari saja, “karena bagi kami dalam menari itu juga dibutuhkan manajemen yang kuat, baik pada diri si penari maupun, sanggar tari yang mendidiknya,” ujar Pembina Yayasan Ayodya Pala, Baas Cihno Sueko.
Tanpa pengelolaan yang baik, Baas yakin jika lambat laun sanggar tari tidak akan berkembang. “Bahwa menari itu adalah salah satu hobi saya setuju, namun, sebagai sanggar tari, kami mengelolanya dengan seprofesional mungkin,” tambahnya.
Bagi Baas, Ayodya Pala sering kali berbagi ilmu dan pengalaman dengan sanggar lainnya. “Karena bagi kami mereka bukan pesaing, tapi lebih kepada mitra untuk saling menjaga warisan budaya tari. Sementara soal bagaimana banyak sedikitnya diminati masyarakat, itu tergantung pada inovasi yang dikembangkan oleh sanggar tari tersebut. Dan itu yang saya sebut menari itu tidak hanya persoalan menari,” tegasnya.
Selain itu punya sikap komitmen, menurut Baas konsistensi juga dibutuhkan, salah satunya dengan menyelenggarakan Ujian Kenaikan Tingkat bagi para siswanya.
Ujian ini merupakan agenda rutin yang menjadi bagian dari kurikulum resmi Ayodya Pala. Setiap siswa diwajibkan mengikuti ujian sebagai bentuk evaluasi kompetensi dan pengembangan kemampuan tari.
Untuk itu Ayodya Pala menggelarnya di Mall Pesona Square, Jalan Juanda, Kota Depok, pada pada tanggal 23, 29, dan 30 November 2025, serta dilanjutkan pada 14, 20, dan 21 Desember 2025.
“Bahkan untuk menjaga kualitas, kami juga menghadirkan juri-juri yang kompeten di bidang seni,” demikian Baas Cihno Sueko.