JAKARTA, AKSIKATA.COM — Pascainsiden ledakan yang mengguncang SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan intensif terhadap motif dan latar belakang pelaku. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa terduga pelaku merupakan salah satu siswa di sekolah tersebut dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit Islam Cempaka Putih.
Dalam keterangannya kepada media, Kapolri mengungkapkan bahwa penyidik tengah mendalami kemungkinan keterkaitan pelaku dengan paham tertentu atau paparan konten ekstrem di media sosial. “Tentunya itu juga menjadi bagian yang kita dalami. Apakah dia ikut paham tertentu, apakah terpapar suatu konten, ataukah mungkin juga hal-hal yang membuat dia tertarik,” ujar Jenderal Sigit saat menjenguk para korban ledakan, Sabtu (8/11/2025).
Kapolri menegaskan bahwa proses penyelidikan tidak hanya berfokus pada pelaku, tetapi juga mencakup lingkungan sosialnya, termasuk keluarga dan aktivitas digital. “Juga kaitannya dengan apa yang menjadi alasan untuk melakukan itu semuanya sedang didalami,” lanjutnya. Ia menambahkan bahwa penyidik masih mengandalkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), keterangan saksi, serta barang bukti yang ditemukan di lokasi untuk menelusuri motif di balik aksi tersebut.
Ledakan yang terjadi pada Jumat siang (7/11/2025) menyebabkan 96 orang mengalami luka-luka, dengan 29 di antaranya masih menjalani perawatan intensif di tiga rumah sakit berbeda. Kapolri menyebut bahwa kondisi para korban yang dijenguknya secara umum membaik dan menunjukkan semangat untuk kembali bersekolah.
Pihak kepolisian juga membuka kemungkinan adanya faktor lain seperti perundungan atau tekanan psikologis yang turut memengaruhi tindakan pelaku. Namun, semua kemungkinan tersebut masih dalam tahap pendalaman oleh tim penyidik. “Kami akan telusuri semua aspek, baik dari sisi psikologis, sosial, maupun digital,” tegas Jenderal Sigit.
Peristiwa ini menjadi perhatian publik dan memicu kekhawatiran akan potensi radikalisasi di lingkungan pendidikan. Kapolri menekankan pentingnya kolaborasi antara aparat, sekolah, dan orang tua dalam mencegah kejadian serupa di masa mendatang. “Kami harap semua pihak turut aktif menjaga lingkungan pendidikan yang aman dan sehat bagi generasi muda,” tutupnya.
Sumber: .




