JAMBI, AKSIKATA.COM – Erni Yuniati, seorang dosen muda yang dikenal cerdas dan bersahaja, ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya di kawasan Perumahan Al Kautsar, Kabupaten Bungo, Jambi.
Kejadian tragis ini terjadi pada awal November 2025 dan segera mengguncang dunia pendidikan serta masyarakat luas. Erni, yang menjabat sebagai Ketua Program Studi S1 Keperawatan di Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo, dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi terhadap profesinya dan aktif dalam berbagai kegiatan akademik.
Pada hari kejadian, jasad Erni ditemukan dalam kondisi yang memprihatinkan. Ia tergeletak di atas tempat tidur, tertutup sarung, dengan pakaian yang sebagian masih dikenakan.
Hasil visum menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan fisik dan dugaan pelecehan seksual, yang memperkuat dugaan bahwa ia menjadi korban pembunuhan berencana. Temuan ini segera memicu penyelidikan intensif dari pihak kepolisian.
Tak butuh waktu lama, aparat gabungan dari Polres Bungo dan Polres Tebo berhasil menangkap tersangka utama, seorang anggota polisi aktif bernama Bripda Waldi.
Pria berusia 22 tahun ini diduga memiliki hubungan pribadi dengan korban dan sempat mengenakan wig saat melakukan aksinya, seolah berusaha menyamarkan identitasnya. Penangkapan Waldi menambah sorotan tajam terhadap institusi kepolisian, mengingat pelaku berasal dari kalangan aparat yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat.
Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, menyampaikan bahwa proses hukum terhadap pelaku akan dilakukan secara transparan dan tegas. Ia menegaskan bahwa tidak ada toleransi terhadap tindakan kriminal, terlebih jika dilakukan oleh anggota kepolisian sendiri.
Pernyataan ini disambut baik oleh publik, namun juga memunculkan desakan agar institusi kepolisian melakukan evaluasi menyeluruh terhadap integritas dan pengawasan internal terhadap anggotanya.
Kematian Erni Yuniati bukan hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan rekan sejawatnya, tetapi juga menjadi simbol kegagalan sistem dalam melindungi perempuan, bahkan di lingkungan profesional yang seharusnya aman.





