Demo “Revolusi Rakyat Indonesia” Guncang Gedung DPR: Tuntutan Pembubaran dan Transparansi Gaji

Demo di Gedung DPR (foto: Kuncoro WR)

JAKARTA, AKSIKATA.COM — Ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat memadati kawasan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, dalam aksi demonstrasi bertajuk “Revolusi Rakyat Indonesia” yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari. Aksi ini dipicu oleh isu kenaikan tunjangan perumahan anggota DPR sebesar Rp50 juta per bulan, yang dinilai tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi rakyat.

Kronologi Aksi
– Pukul 08.50 WIB: Massa mulai berdatangan, sebagian membawa poster bertuliskan “Bubarkan DPR beban negara” dan bendera Merah Putih.
– Pukul 12.05 WIB: Ketegangan meningkat saat rombongan pelajar tiba dan diadang aparat di flyover Ladokgi. Bentrokan pecah di depan Restoran Pulau Dua.
– Sore hari: Situasi memanas, aparat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang melempar batu dan bambu ke arah petugas.

Aksi ini tidak diorganisasi oleh aliansi mahasiswa atau buruh besar seperti BEM SI atau KSPSI. Inisiatornya mengatasnamakan Revolusi Rakyat Indonesia, dengan seruan yang menyebar luas di media sosial dan pesan berantai WhatsApp. Demo terpicu akibat keresahan terhadap kebijakan DPR.

Tuntutan Utama
Dalam siaran pers yang beredar, terdapat 9 tuntutan utama:
1. Turunkan Prabowo-Gibran
2. Bubarkan Kabinet Merah-Putih
3. Bubarkan DPR RI
4. Hentikan proyek penulisan ulang sejarah Indonesia
5. Tangkap dan adili Fadli Zon atas penyangkalan tragedi 1998
6. Tolak RKUHAP
7. Transparansi gaji anggota DPR
8. Batalkan tunjangan rumah DPR
9. Gagalkan rencana kenaikan gaji anggota DPR

Sebanyak 1.250 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemda DKI dikerahkan. Pagar beton setinggi 2 meter dan pagar besi berlumur oli dipasang di sekitar kompleks DPR. Kapolres Metro Jakarta Pusat menegaskan bahwa pengamanan dilakukan secara humanis dan persuasif.