JAKARTA, AKSIKATA.COM — Aksi demonstrasi bertajuk *“Revolusi Rakyat Indonesia”* di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025) siang, berubah menjadi kericuhan. Bentrokan antara massa dan aparat keamanan tak terhindarkan, menyebabkan kerusakan fasilitas umum dan penangkapan sejumlah peserta aksi.
Bentrokan antara massa aksi dengan aparat kepolisian terjadi di Jl Gatot Subroto, tepatnya di dekat fly over Senayan. Bentrokan dipicu ketika massa aksi menghalangi aparat kepolisian yang hendak melintas di jalan Gerbang Pemuda menuju arah GBK.
Mereka melempar batu hingga botol kaca ke arah aparat. Tak hanya itu, sejumlah benda dibakar di ruas jalan hingga menimbulkan kepulan asap hitam yang membumbung tinggi.
Kronologi Kericuhan
– Pukul 12.05 WIB: Massa mulai mendorong barikade beton dan pagar besi yang dipasang aparat di Jalan Gatot Subroto. Lemparan botol, batu, dan bambu runcing diarahkan ke petugas.
– Pukul 13.00 WIB: Sebagian demonstran berhasil masuk ke jalur tol dalam kota, menyebabkan kemacetan parah.
– Pukul 13.18 WIB: Polisi menembakkan gas air mata dan water cannon untuk membubarkan massa. Bentrokan meluas hingga ke kawasan Senayan Park dan Tanah Abang.
Massa terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang menuntut:
– Pembubaran DPR RI
– Transparansi gaji dan tunjangan anggota dewan
– Penolakan terhadap RKUHAP dan proyek penulisan ulang sejarah
– Desakan agar pemerintah menghentikan praktik oligarki dan politik dinasti
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyatakan bahwa aksi telah melampaui batas kondusif. “Kami bubarkan karena banyak pelajar dan anak-anak yang terlibat. Situasi sudah tidak aman,” ujarnya dari atas mobil pengurai massa.
Setidaknya enam orang diamankan dan masih diperiksa terkait barang-barang yang mereka bawa. Seorang jurnalis foto dari ANTARA juga mengalami luka akibat pukulan aparat saat meliput aksi.