Ibu Dan Anak Jadi Korban Ledakan Sumur Minyak Ilegal

YOGYAKARTA-AKSIKATA.COM- Sebuah kecelakaan menimpa seorang wanita berusia 30 tahun, bernama Yetti, diketahui adalah warga Dukuh Gedono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Yetti dan anaknya, Abu Dabi yang masih berusia 1 tahun 9 bulan menjadi korban musibah tersebut, langsung dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Kedua orang tersebut merupakan korban ledakan yang terjadi sumur minyak yang berada di sebelah tempat tinggalnya.
Setelah ledakan terjadi dan mereka menjadi korbannya, keduanya langsung dibawa ke RSUD Blora dan tidak lama kemudian dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

“Pasien ini masuk ke RSUP Dr. Sardjito pada hari Senin (18/8) dengan kondisi Yetti mengalami luka bakar sekitar 76% dan anaknya, Abu Dabi menderita luka bakar hingga 63%. Keduanya masuk sekitar pukul 03.30 WIB,” jelas Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, Banu Hermawan di Yogyakarta, Rabu (20/8).

Menurut keterangan Banu kedua korban ditangani tim medis di ruang perawatan khusus luka bakar yang ada di Gedung Bedah Sentral Terpadu RSUP Dr. Sardjito.
Keduanya dirawat oleh tim medis yang juga melibatkan ahli bedah plastik dan anestesi.

Selanjutnya Banu kembali mengemukakan bahwa sekarang ini kedua korban masih dalam kondisi kritis, sehingga membutuhkan penanganan yang sangat intensif.

Pihak RSUP Dr. Sardjito saat ini juga masih berupaya agar biaya pengobatan para pasien korban ledakan sumur minyak itu bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Di sisi lain, suami Yetti, Sukrin, yang juga ayah Abu Dabi mengatakan bahwa rumahnya di Gedono memang dikepung beberapa sumur minyak ilegal.

“Hanya depan rumah saja yang tidak ada. Sisi lainnya ada sumur minyak,” kata Sukrin.

Sukrin juga menambahkan bahwa di area sekitar tempat tinggalnya terdapat sekitar 30 sumur minyak ilegal.

Sukrin kembali menuturkan, di waktu terjadi ledakan, istri dan anaknya yang kecil (Abu Dabi) sedang berada di samping rumah bersama tiga korban lainnya yang akhirnya meninggal dunia.

“Saat peristiwa, tiba-tiba sumur tersebut mengeluarkan gas yang cukup kuat dan kemudian disusul dengan semburan material lain dan akhirnya terjadi ledakan,” katanya.

Hal serupa yang dialami istrinya, kata Sukrin, korban lainnya juga mengalami luka bakar serius.

Sukrin memberikan keterangan bahwa sumur minyak yang terbakar itu bukan milik warga melainkan milik investor.
Menurut Sukrin, warga biasanya cuma menjadi pemilik lahan saja sedangkan yang melakukan eksplorasi adalah pihak lain.

Menurut Sukrin pula, sumur yang meledak itu bukan punya dia tetapi milik tetangganya.
“Rumah saya mengalami kerusakan dan kambing saya juga mati,” tambahnya.

Sehubungan dengan biaya perawatan istri dan anaknya, Sukrin mengaku belum tahu.
Dia sangat berharap supaya ada pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini.

Menurut dia pemerintahan setempat termasuk Pemkab Blora dan Pemprov Jawa Tengah juga harus ikut bertanggungjawab.
Walaupun berstatus ilegal,namun Sukrin beranggapan bahwa dipastikan mereka tetap mengetahui adanya sumur-sumur tersebut. (dps)

Foto : Suara Surabaya