LABUAN BAJO, AKSI KATA. COM – PT Indonesia Ferry Properti (IFPRO), anak usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), mendapatkan dukungan pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui skema Penugasan Khusus Ekspor (National Interest Account / NIA). Fasilitas pembiayaan ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan kawasan Marina Terpadu Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, yang merupakan salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) nasional.
Kunjungan resmi Kementerian Keuangan bersama jajaran LPEI ke Hotel Meruorah pada 9–12 Juli 2025 menjadi salah satu langkah pengawasan dan pendalaman teknis terhadap proyek yang dikelola IFPRO. Dalam kunjungan tersebut, dibahas percepatan implementasi dukungan pembiayaan strategis yang telah dikomitmenkan oleh LPEI untuk mendorong pembangunan infrastruktur pariwisata kelas dunia di Labuan Bajo.
Fasilitas PKE yang disalurkan melalui LPEI dan BCA dengan skema blended financing yang difokuskan untuk pembangunan proyek new development adalah sebesar 300 miliar. Dana ini digunakan untuk mendanai pengembangan berbagai fasilitas unggulan di kawasan marina, termasuk pembangunan hotel kelas menengah (mid-tier hotel), pengembangan kawasan komersial tahap II, serta pembangunan social club eksklusif. Ketiga fasilitas tersebut akan menjadi pelengkap dari Hotel Meruorah yang telah beroperasi lebih dulu dan menjadi ikon penginapan premium di jantung Labuan Bajo.
Direktur Utama IFPRO, Ferry Snyders, menyampaikan, dukungan pembiayaan dari LPEI ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam mengakselerasi transformasi sektor pariwisata nasional.
“Kami mengapresiasi perhatian dan dukungan pemerintah melalui LPEI terhadap proyek pengembangan marina yang memiliki orientasi ekspor jasa pariwisata. Ini merupakan langkah maju yang memungkinkan kami meningkatkan daya saing kawasan, sekaligus memperluas kapasitas ekonomi domestik yang bertumpu pada potensi lokal,” ungkap Ferry.
Seiring dengan peningkatan infrastruktur, tren kunjungan wisatawan mancanegara ke Hotel Meruorah menunjukkan pertumbuhan signifikan. Pada tahun 2022, wisatawan asing tercatat sebanyak 10,4%, naik menjadi 20,4% pada tahun 2023. Hingga Juni 2025, porsi wisatawan asing mencapai 57,4%, menjadikan hotel ini sebagai salah satu destinasi favorit bagi pelancong internasional di kawasan timur Indonesia. Kenaikan ini mencerminkan efektivitas strategi promosi dan peningkatan kualitas layanan yang terus dilakukan oleh IFPRO.
“Direncanakan pembangunan new development Labuan Bajo, yakni Hotel Midtier, Kawasan Komersial Tahap II, dan Social Club akan berlangsung dalam kurun waktu satu tahun ke depan. Dari ketiga proyek ini, Social Club dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2026, sementara hotel dan kawasan komersial akan terus dalam tahap konstruksi hingga akhir 2026,” tambah Ferry.
Kawasan Marina Terpadu Labuan Bajo yang dikembangkan oleh IFPRO bukan hanya menawarkan fasilitas akomodasi, namun juga menciptakan ekosistem pariwisata terpadu yang membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal. Proyek ini diproyeksikan mampu menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan UMKM lokal, dan menghidupkan rantai pasok industri kreatif dan jasa di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Sebagai perusahaan yang memiliki visi membangun landmark unggulan di sektor pariwisata, IFPRO terus mengedepankan prinsip keberlanjutan dan pengelolaan aset yang terintegrasi. Melalui sinergi antara BUMN, lembaga pembiayaan negara, dan swasta, pengembangan kawasan Labuan Bajo diharapkan mampu menjawab tantangan global dalam menciptakan destinasi wisata kelas dunia yang inklusif, berdaya saing, dan berkontribusi langsung terhadap peningkatan devisa negara dari sektor jasa.