BEKASI, AKSIKATA.COM – Kelompok petani lele mulai membuka diri terhadap peluang dalam memasarkan produknya secara online. Hal ini terjadi berkat pelatihan bertema “Pengenalan Digital Marketing pada Petani Lele BP Sumber Jaya” yang diselenggarakan oleh tim dosen dan mahasiswa dari Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Bekasi, beberapa Waktu lalu.
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian masyarakat yang bertujuan membantu pelaku usaha mikro, khususnya petani lele, agar mampu memasarkan produknya secara lebih luas dan efisien.
“Banyak petani selama ini hanya mengandalkan penjualan dari mulut ke mulut. Padahal, ada banyak potensi pasar yang bisa dijangkau lewat media sosial,” ujar Herryansyah, M. Kom, ketua tim pelaksana kegiatan, didampingi oleh anggota yaitu Luthfia Rohimah, M. Kom, Sinta Rukiastiandari, MMSI dan Kurniawan Prambudi Utomo, SE, MM.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta diperkenalkan dengan berbagai aspek dasar digital marketing. Mulai dari penggunaan Facebook dan Instagram sebagai media promosi, pembuatan akun bisnis, hingga cara memanfaatkan WhatsApp Business untuk melayani pelanggan dengan lebih profesional.
“Tidak hanya itu, peserta juga diajak mengenal strategi iklan berbayar atau Pay Per Click (PPC) sebagai cara menjangkau pembeli potensial secara lebih terarah,” ujar Luthfia Rohimah, tutor pelatih.
Pelatihan yang berlangsung secara interaktif ini mendapat sambutan hangat dari para peserta. “Dulu saya cuma kirim info jualan ke grup WA tetangga. Sekarang saya tahu caranya bikin postingan di Instagram dengan kasih deskripsi produk yang bagus,” ujar salah satu peserta pelatihan.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan ilmu, tapi juga semangat baru bagi petani lokal untuk beradaptasi dengan dunia digital. Tim pengabdian pun berkomitmen untuk melakukan pendampingan lanjutan agar praktik yang sudah dipelajari bisa terus diterapkan.
Menurut Tutor, Luthfia Rohimah, kegiatan ini merupakan wujud nyata implementasi Tridarma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat.
“Kami ingin kampus hadir langsung di tengah masyarakat, membawa ilmu yang aplikatif, relevan, dan bisa langsung dirasakan manfaatnya,” tutupnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan petani lele BP Sumber Jaya tidak hanya mampu memahami dasar-dasar pemasaran digital, tetapi juga dapat menjadi pionir dalam transformasi digital sektor perikanan skala kecil. Mereka diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana pelaku usaha mikro, dengan pendampingan yang tepat, dapat mengadopsi teknologi sebagai alat pemberdayaan ekonomi, memperluas jangkauan pasar tanpa batas geografis, serta meningkatkan nilai jual produk melalui strategi promosi yang lebih modern dan terukur.
Lebih dari sekadar belajar membuat akun media sosial, pelatihan ini membuka wawasan bahwa pemasaran digital adalah peluang untuk tumbuh, berinovasi, dan bersaing secara sehat di pasar yang semakin kompetitif. Harapannya, keberhasilan petani lele BP Sumber Jaya ini dapat menginspirasi kelompok usaha serupa di wilayah lain untuk mengikuti langkah serupa dan menciptakan ekosistem UMKM yang lebih adaptif dan berdaya saing tinggi.