DEPOK, AKSI KATA. COM – Dalam setiap pementasannya, Ki Ageng Ganjur yang merupakan grup musik etnik religius asal Kaliurang, Yogyakarta, menempuh jalan dakwah lewat pendekatan seni budaya sambil merawat keberagaman.
Bahkan pada sebuah penampilannya, Ki Ageng Ganjur pernah mengumandangkan Gending Kebo Giro, Heal The World milik Michael Jackson, dan Sholawat Badar, yang langsung disaksikan oleh Paus Fransiskus.
Menurut Ngatawi Al Zastrouw, yang adalah pemimpin Ki Ageng Ganjur, mengatakan, dibentuknya grup itu dengan visi untuk mendorong kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat dan menolak semua jenis radikalisme dan kekerasan atas nama agama. “Ini buktinya, kami tampil puncak perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena,” tegasnya.
Maskipun seluruh personilnya beragama Islam, Ki Ageng Ganjur tampil elegan dan tak canggung di hadapan ribuan umat Kristiani dan juga disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibra Rakabuming Raka, dengan membawakan dua buah lagu di acara tersebut, yaitu “Damai Bersamamu” yang pernah populer dibawakan penyanyi legendaris Indonesia, Chrisye, dan lagu Jawa berjudul “Padang Bulan” yang dibawakan dengan perpaduan musik modern dan gamelan.
Momen puncak perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena seperti sebuah showcase bagi Ki Ageng Ganjur bahwa jalan dakwah lewat seni dan budaya yang mereka pilih selama ini sekaligus jalan untuk tercapainya persaudaraan antar umat beragama se-bangsa dan se-tanah air Indonesia.
Tak hanya di berbagai daerah di Indonesia, Ki Ageng Ganjur juga sering melakukan pentas di berbagai negara seperti Qatar, Uni Emirat Arab, Hongkong, Belanda, Belgia, Jerman, AlJazair, Arab Saudi, dan yang teranyar yaitu di awal Desember 2024 lalu di Vatikan dan Italia, di mana Ki Ageng Ganjur tampil di pelataran gereja Basilika Santo Petrus, Vatikan. Ki Ageng Ganjur sendiri adalah sebuah grup musik yang dibentuk atas ide dari Presiden Keempat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada 1996.
Selain itu juga untuk mengembangkan seni dan budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional dan agama. Adapun nama Ki Ageng Ganjur diambil dari nama Syech Abdurrahman, yang menurut Gus Dur adalah seorang wali seniman dan penemu gong genjur (gamelan dengan nada midle bass-), makanya beliau juga dikenal dengan nama Mbah Ganjur.