TANGERANG, AKSI KATA. COM – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau kesiapan operasional Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam menghadapi lonjakan penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Dalam kunjungan tersebut, Erick menegaskan pentingnya implementasi persiapan yang matang demi kelancaran mobilitas masyarakat.
“Kemarin di rapat kabinet, Bapak Presiden ingin memastikan implementasi persiapan angkutan untuk Nataru ini berjalan. Hari ini, bersama Direksi Garuda, Citilink, Pelita Air, Patra Niaga, InJourney, dan Wamen BUMN Dony Oskaria, kami ingin memastikan bahwa Nataru berjalan dengan baik,” ujar Erick saat meninjau kesiapan angkutan Natal dan tahun baru (Nataru) di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Rabu (4/11/2024).
Erick memaparkan, Bandara Soekarno-Hatta diproyeksikan melayani hingga 170 ribu penumpang per hari selama puncak Nataru, naik dari rata-rata 150 ribu penumpang harian. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya penataan sirkulasi penumpang dan kendaraan seperti yang telah dilakukan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
“Dulu di Bali, kita menata ulang agar sirkulasi kendaraan lebih lancar, termasuk pelebaran jalan hingga empat jalur dan memperpanjang jarak antara check-in dan keamanan. Hal serupa harus dilakukan di Soekarno-Hatta. Semua, mulai dari check-in counter, parkir, hingga kendaraan umum, harus ditata dengan baik,” tambah Erick.
Erick juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas bandara untuk mengimbangi lonjakan jumlah penumpang yang diprediksi naik dari 56 juta menjadi 94 juta per tahun. Erick menegaskan rencana pengembangan terminal, termasuk terminal khusus haji, akan dioptimalkan agar lebih representatif.
“Terminal haji harus menjadi satu kesatuan. Penumpang low-cost carrier, premium, maupun yang ingin umrah dan haji, semua harus mendapatkan fasilitas yang baik. Ini bukan hanya soal kapasitas, tapi juga persepsi pelayanan yang baik,” kata ucap.
Selain itu, Erick memastikan penurunan harga tiket pesawat berkat sinergi antara maskapai seperti Garuda, Citilink, Pelita Air, serta dukungan dari Pertamina dan pengelola bandara.
“Saya tadi cek langsung harga tiket, apakah sudah sesuai dengan instruksi Presiden. Ini belum selesai, dan akan terus kita evaluasi hingga Maret mendatang,” ucap Erick.
Erick juga menekankan pentingnya konektivitas transportasi menuju bandara, termasuk optimalisasi kereta bandara.
“PR kita adalah memastikan waktu keluar dan naik kereta api menuju kota menjadi lebih efektif,” tutupnya.
Dengan kunjungan ini, Erick berharap semua pihak dapat bekerja sama memastikan kelancaran perjalanan masyarakat selama periode liburan akhir tahun.
“Ini adalah langkah kita untuk lebih baik, demi kenyamanan dan keamanan semua,” kata Erick.