Harga Emas Meroket Naik Terpengaruh Gejolak di Timur Tengah

Foto : Indonesiainside.id

JAKARTA-AKSIKATA.COM- Harga emas telah naik 28% secara signifikan sejauh ini pada 2024, kemungkinan karena besarnya kekhawatiran akan adanya perang besar-besaran di Timur Tengah yang terus meningkat.
“(Lonjakan harga emas saat ini didorong oleh) penerbangan ke tempat yang aman terkait kekhawatiran Timur Tengah; bahwa akan adanya kemungkinan tindakan baru oleh Iran, sehingga kami pertimbangkan bahwa kami akan terus mencetak serangkaian rekor tertinggi,” kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures Bob Haberkorn.
Bob menambahkan, harga emas bisa melampaui USD 2.700, kemungkinan paling cepat bisa terjadi pada akhir minggu ini, jika kita mampu melihat eskalasi lebih lanjut di wilayah Timur Tengah, dan dengan adanya diskusi dan dialog mengenai lebih banyak pemotongan suku bunga.

Israel menyerang target-target Hizbullah di Lebanon selatan dan mengatakan akan terus meningkatkan pressure.

Adanya realita kenaikan harga emas batangan juga didorong oleh dimulainya pelonggaran moneter oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang berdampak mengurangi biaya peluang dalam menyimpan emas dengan imbal hasil nol, terutama sesudah adanya pemangkasan suku bunga sejumlah 50 basis poin oleh bank sentral yang lebih besar dari yang terjadi di minggu lalu.

Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee memperkirakan bahwa dia harus mampu mengantisipasi lebih banyak jumlah pemangkasan pada tahun mendatang. Kalangan pedagang khususnya emas sangat menunggu pernyataan Ketua Fed Jerome Powell dan data inflasi AS di akhir minggu ini.
Para investor juga sangat mencermati perkembangan di Tiongkok, konsumen utama negara itu, dengan bank sentralnya yang mampu meluncurkan stimulus terbesar sejak pandemi.

Bank-bank besar lain di dunia juga memperkirakan emas akan terus melanjutkan kenaikan harga yang sanggup memecahkan rekor hingga tahun 2025 karena kebangkitan arus masuk yang terbilang besar ke dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) dan juga harapan-harapan terhadap penurunan suku bunga tambahan dari bank-bank sentral dunia yang terkemuka.

Sementara itu, harga perak melonjak naik 4,8% menjadi USD 32,14, harga platinum ikut naik 3,1% menjadi USD 985,95, dan harga paladium pun juga naik 1,6% menjadi USD 1.057,93.
Harga emas dunia naik pada perdagangan Senin dan menyentuh tingkat tertinggi sepanjang sejarah.
Hal yang mendorong naiknya harga emas dunia ini karena subyektifitas pasar yang bullish setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed) memangkas suku bunga di minggu lalu.

Di samping itu, harga emas juga diangkat oleh adanya ketegangan geopolitik walaupun dolar AS juga cenderung mengalami penguatan.

Mengutip data dari CNBC, hari Selasa (24/9/2024), harga emas di pasar spot beranjak naik 0,2% menjadi sekitar USD 2.627,94 per ons, setelah mencapai level tertinggi sepanjang sejarah di USD 2.634,16 pada awal sesi.

Kepala analis komoditas TD Securities Bart Melek menyatakan bahwa pelaku pasar masih memberikan reaksi terhadap adanya pemangkasan 50 basis poin oleh Fed Rabu lalu.

“Bank Sentral AS telah memberikan isyarat bahwa mereka tidak terlalu khawatir tentang inflasi dan akan terus melakukan upaya yang terbaik untuk memastikan bahwa pengangguran tidak akan menjadi masalah di AS,” kata Melek.
Namun, bisa menjadi catatan juga bahwa Fed tidak akan terlalu tergesa-gesa menggapai suku bunga netral.
Dengan alasannya, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic menyebutkan bahwa para pembuat kebijakan moneter akan selalu terlibat dalam dialog keras tentang seberapa jauh dan cepatnya suku bunga perlu diturunkan.

Melek melanjutkan, jika tingkat ketenagakerjaan menurun drastis, masalah itu akan membuat pasar percaya bahwa Fed mungkin akan menjadi jauh lebih agresif dalam hal pemotongan yang sangat mendukung emas.
“Situasi gonjang-ganjing regional di wilayah Timur Tengah juga dapat semakin memicu reli emas,” kata Melek lagi.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan pernyataan bahwa Israel menghadapi “hari-hari yang rumit” saat meningkatkan tekanan serangan terhadap Hizbullah di Lebanon Selatan.

Emas merupakan salahsatu instrumen lindung nilai tradisional terhadap ketidakstabilan geopolitik dan ekonomi, menuju tahun terbaiknya dalam empat belas tahun terakhir.
World Gold Council mengungkapkan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) emas yang didukung secara fisik maupun secara global mampu melihat arus masuk bersih yang cukup sederhana sebesar 3 metrik ton minggu lalu.

Pedagang akan terus menunggu komentar dari pejabat Fed selama seminggu dan data inflasi PCE AS yang akan dilansir pada hari Jumat untuk dijadikan petunjuk pengambilan kebijakan lebih lanjut.(dn)