ACEH, AKSIKATA.COM – Perjalanan manis mengelola bisnis fotografi di Aceh tampaknya semakin memprihatinkan, bahkan tidak sedikit yang usahanya terpuruk, dan akibat terpuruknya bisnis fotografi di Aceh, akhirnya membuat Sihar salah seorang pemilik usaha jasa fotogarfi yang berada di daerah Meulaboh, Aceh Barat, banting stir.
Sihar yang berdomisili tepatnya di Meulaboh Dua Gampong Bukit Jaya Kec. Meulaboh, Aceh Barat itu kini lebih banyak sibuk mengurusi lahan sawit yang dimilikinya.
Diakuinya, sejak sekitar lima tahun belakangan bisnis fotografi melesu, karena permainan harga dari masing masig pemilik bisnis fotografi.
“Banyak pemain baru yang tidak konsisten terhadap harga pasaran yang kalau disini sekitar 5 juta rupiah. Tapi mereka memberi harga 2 juta saja, dan itupun mereka masih banyak yang berkelas hobiyis bukan profesional fotografi,” ucapnya Sihar kecewa.
Selain itu kini sudah banyak pesaing yang menjalani bisnis foto khususnya foto pernikahan. Setidaknya sudah ada belasan studio foto di daerahnya. “Kalau dulu masih bisa dihitung dengan jari, tapi kini sudah ada sekitar 8 studio foto yang lumayan besar, belum lagi ditambah beberapa studio mininya,” ungkapnya.
Berangkat dari kondisi tersebut, akhirnya Sihar, dengan sejumlah uang tabungannya, memilih mengelola perkebunan sawit. “Jadi saya tetap menjalani usaha fotografi, namun dibarengi dengan usaha perkebunan di kelapa sawit,” ucapnya.
Dengan demikian, hal itu bisa memberikan keuntungan lain bagi kondisi keuangan usahanya.
“Saya tetap berusaha di jalur fotografi, sambil menyisihkan uang, dan perlahan saya beli lahan kelapa sawit lagi, dan kini alhadulillah saya sudah ada sekitar 3 hektar meter,” ujarnya.
Dari kelapa sawit, Sihar ngaku bisa mengantongi keuntungan bersih Rp 3,5 jutaan sebulan, dan kini sambil menunggu job foto, Sihar akan tetap lebih fokus untuk menabung demi menambah lahan kelapa sawitnya.