UBSI dan UNM Bangun Smart Tourism di Situ Rawagede Bojong Menteng

BEKASI, AKSIKATA.COM – Universitas Nusa Mandiri (UNM)dan Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) melakukan kegiatan pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di tempat wisata Situ Rawagede yang terletak di Kelurahan Bojong Menteng, Kota Bekasi, beberapa waktu lalu.

Situ Rawagede awalnya merupakan rawa sebagai tempat penampungan air hujan daerah Bojong Menteng. Namun lambat laun rawa tersebut berubah fungsi menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah industry bahkan limbah B3. Warga sekitar lebih mengenal Situ Rawagede dengan kemistisan dan keangkerannya.

Pada November 2017 sekelompok Kelompok Pemuda Pecinta Lingkungan (KPPL) yang dipimpin Krisdayadi melakukan investigasi segala bentuk pelaku pencemaran di Situ Rawagede. KPPL lalu melakukan pembersihan sampah-sampah dimulai pada Juli 2018, dilanjutkan dengan pemulihan di November 2018 dengan menanam pohon dan menata secara bertahap. Situ Rawagede ini pun menjelma menjadi tampat wisata yang bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

“Saat ini pengelolaan tempat wisata tersebut masih belum memanfaatkan teknologi infromasi,” kata Cep Adiwiharja, ketua PKM, dalam siaran persnya, Senin (2/9/2024).

Untuk itulah, para dosen Universitas BSI dan Universitas Nusa Mandiri yang terdiri dari Cep Adiwiharja, Ani Yoraeni, Zahra dan Nurul serta melibat dua mahasiswa yang nantinya akan dikonversikan ke matakuliah sebanyak 6 SKS membantu managerial dan pemasaran tempat wisata tersebut dengan memanfaatkan teknologi informasi. Program PKM ini dilaksanakan selama kurun waktu kurang lebih delapan bulan April sampai dengan November dengan didanai oleh kemenristekdikti

Pada 24 Agustus 2024, UBSI dan UNM, selain melakukan pendampingan kepada KPPL dalam pemanfaatan teknologi informasi, juga mengadakan workshop untuk meningkat pengetahuan dan keterampilan anggota KPPL dalam mengelola manajemen dan pemasaran usaha wisatanya dengan pemanfaatan teknologi informasi.

“Pemanfaatan teknologi dalam usaha wisata sangat penting karena membawa berbagai manfaat yang dapat meningkatkan daya saing, efisiensi, dan kualitas layanan dalam industri pariwisata,” jelas Cep Adiwiharja.

Sementara itu, Ani Yoraeni anggota tim dari Universitas Nusa Mandiri menyatakan, PkM ini merupakan salah satu pilar dari IKU PT ( indikator kinerja Perguruan Tinggi). Ada tiga Indikator IKU terkait yaitu mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen Berkegiatan di luar kampus dan hasil Kerja dosen digunakan oleh masyarakat.

Program PKM ini dilaksanakan selama kurun waktu kurang lebih delapan bulan April sampai dengan November dengan didanai oleh kemenristekdikti.