Dongeng Musikal Mampu Kurangi Aktivitas Bermain Gawai

Kecenderungan “anak-anak zaman sekarang” yang kerap disibukan oleh gawai atau perangkat handphone, ternyata mampu dikurangi dengan cara melibatkan mereka lewat kegiatan berkesenian.
Sekalipun memang tidak bisa dihapuskan 100 persen dalam kehidupan keseharian mereka, namun setidaknya masih ada ruang kegiatan lain yang berbeda dalam rutinitas “anak-anak zaman sekarang” tersebut.
Adalah kelompok pendongeng Winson Family yang berkolaborasi dengan penari remaja Indonesiana Ayuningtyas Wicaksono menggelar pentas tari dan dongeng musikal bersama Bizzy Hub di Millenium Mal, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dalam dongeng musikal ini Miss Wiwin mengajak anak-anak yang hadir untuk ikut masuk juga dalam cerita alias interaktif. Hal tersebut dimaksudkan agar anak-anak bisa terpancing kemampuan kreatifnya ketika ikut berperan dalam sebuah cerita dongeng.
Acara yang berlangsung pada siang hingga sore hari itu mengajak anak-anak pengunjung mal untuk bergembira bersama mengikuti acara sekaligus untuk mengasah kemampuan literasi mereka melalui gerak tari tradisional dan juga lewat pesan moral yang disampaikan dalam narasi dongeng tersebut.
Pentas diawali dengan menyanyi bersama Kak Dela dan Kak Daniel diiringi oleh alunan gitar Kanaka Winson, dan tak kurang dari 5 lagu anak-anak dibawakan untuk membuat semarak acara.
Penampilan mereka berlanjut dengan munculnya Indonesiana Ayuningtyas Wicaksono atau Nesia yang membawakan tarian asal Jawa Barat yaitu Tari Bajidor Kahot.
Berangkat dari kemampuannya menarikan sebanyak 35 tari tradisional dari berbagai daerah di Nusantara, Nesia ternyata sudah banyak mengisi panggung-panggung pertunjukan di Jakarta seperti Jakarta Fair.
Bahkan sebenarnya, kolaborasi Winson Family dengan Nesia bukan lah yang pertama kali, mereka sering pentas bersama dalam berbagai event, baik dalam acara komersial maupun acara sosial.