Cerita di Balik Sosok Pawang Hujan IKN Pilihan Jokowi

foto:radarbanyuwangi

JAKARTA, AKSIKATA.COM- Seiring keluhan Presiden Jokowi mengenai kerapnya hujan di IKN , pawang -pawang hujan pun dikerahkan . Salahsatunya Raden Ilham , yang sedang viral dengan berbekal 5 keris dan 1000 dupa berhasil “mengendalikan ” hujan di IKN .

Kegiatan para “pengendali hujan ” tersebut awalnya dipicu oleh curhatan Presiden Jokowi terkait pembangunan di lokasi proyek IKN yang hampir setiap hari diguyur hujan deras .

Jokowi khawatir progres pembangunan IKN tersendat atau terhambat jika setiap hari hujan deras . Kekhawatiran itu disampaikannya di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusumah , Jakarta, Selasa (16/7/2024) .

Mulai dari rekayasa cuaca sampai mendatangkan pawang hujan dilakukan sebagai upaya untuk meredam tingginya curah hujan di IKN . Untuk pawang hujan kali ini bukan Mbak Rara yang viral di Moto GP Mandalika tempo hari ,namun Raden Ilham yang tampil .

Pria bernama lengkap Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Ilham Triadi Nagoro didatangkan dan langsung mengemban tugas negara untuk menaklukkan hujan di IKN .

” Setelah 12 hari saya disini alhamdulillah nggak pernah hujan malah hawanya terasa panas.Malah sekarang saya suka disindir para pekerja proyek supaya dibiarkan kembali turun hujan supaya nggak banyak debu ” , ucap Ilham .

Pria yang lihai merekayasa cuaca ini juga dikenal biasa menjadi perawat pusaka di Keraton Solo dan juga merupakan Kurator Pusaka di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi . Keahlian pria ini juga sering dibutuhkan untuk perhelatan berskala nasional dan internasional .

Menteri PUPR memberikan tugas khusus selama 22 hari kepada Ilham dalam membantu mengkondisikan cuaca di lokasi proyek pembangunan IKN . Tugas khusus tersebut sebagai upaya percepatan pembangunan IKN bisa tuntas sesuai target .

Beberapa persyaratan harus Ilham datangkan dari Banyuwangi ,terkecuali dia mau menempuh 3 jam perjalanan ke Balikpapan untuk mendapatkan persyaratan ritualnya seperti contohnya 1.000 batang dupa yang nyaris habis dalam 2 minggu .

” Pokoknya dupa harus hidup terus, kalau keadaan darurat bisa 10 rangkap dupa sekaligus dinyalakan, ” ucap Ilham .

“Saya juga membawa sepasang keris Pamor Singkir Lurus dan Luk , 3 keris Patrem Naga Jimatan untuk jaga diri dari berbagai gangguan , ” ujar Ilham .