WAMENA, AKSIKATA.COM – Kasus pembunuhan yang terjadi di Kompleks Pasar Wouma, kota Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan berbuntut panjang dengan peristiwa terakhir pembunuhan di ruangan IGD RSUD Wamena.
Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo menjelaskan, kejadian berawal saat seorang pemuda berinisial OW (32) usai mengkonsumsi miras datang ke Pasar Wouma untuk menjaga Penjual di Pasar Tradisional Wouma, Rabu (13/3/2024) sekitar pukul 03.30 WIT.
Bersamaan dengan itu muncul Sisa Wolun alias SW (30) bersama seorang pemuda lainnya yang juga dalam keadaan dipengaruhi miras mendatangi OW dan terjadi keributan. Keributan berakhir setelah OW tewas
akibat ditusuk di bagian rusuk kiri dan bagian punggung.
Tak puas melihat OW tewas, SW dan temannya mendatangi istri OW yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. SW pun berusaha menikam istri OW. Namun sang istri berhasil menyelamatkan diri.
Pasca kejadian, masyarakat yang marah mencari SW dan kawannya. Mereka mengejar kedua pelaku dengan menggunakan Sajam yang melarikan diri ke arah Kali Wouma.
Masyarakat berupaya menghentikan pelaku dengan mengayunkan Sajam kearah pelaku sehingga mengenai bagian kepala, punggung dan bagian pinggang pelaku, namun pelaku tetap melarikan diri dan bersembunyi di halaman rumah warga, sedangkan pelaku lainnya berlari ke arah jembatan Wouma dan melompat ke Kali Wouma.
SW kemudian ditemukan pemilik rumah yang melaporkan ke polisi dan membawanya ke RSUD Wamena. Sementara pelaku lain ditemukan diarea lokasi Pabrik Tahu di Kampung Wouma, Distrik Wouma.
Mendengar SW dibawa ke RSUD, sejumlah massa dari Kabupaten Lanny Jaya melakukan aksi penyerbuan dan menyisir setiap ruangan hingga masuk ke dalam ruang IGD RSUD Wamena sekira pukul 18.05 Wit dengan membawa alat tajam. Mereka akan melakukan aksi balas dendam.
SW yang sedang dalam perawatan di atas tempat tidur langsung dihujami senjata tajam hingga tewas.
“Akibatnya saat ini IGD RSUD Wamena tak membuka pelayanan dan menutup pintu, sementara Nakes dan pasien yang ada di dalamnya juga langsung dipulangkan lantaran trauma dan takut karena aksi penyerangan tersebut,” ungkap Kapolres.
Untuk saat ini, tambah Kapolres, keadaan rumah sakit sudah kondusif dan aktifitas rumah sakit sudah berjalan. “Untuk di Wouma hari ini rencana ada pemakaman dan kita tetap lakukan antisipasi dengan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh adat,” tambah Kapolres Jayawijaya.
Sementara aparat kepolisian dari Polres Jayawijaya dan BKO Brimob Polda Papua masih terus melakukan pengamanan di wilayah RSUD Wamena. Hal ini mengingat masih ada pasien yang berada di bangsal yang masih membutuhkan perawatan medis.