JAKARTA, AKSI KATA. COM –
Pentingnya edukasi dan literasi harus terus digalakan, karena pemahaman serta akses masyarakat terhadap produk dan jasa asuransi relative masih rendah. Sejatinya layanan asuransi berguna sebagai bagian perencanaan keuangan, dalam kehidupan masyarakat untuk memproteksi diri dan keluarga serta aset mereka.
Plt. Direktur Utama BRI Life,I Dewa Gede Agung mengungkapkan, rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia sebagian besar disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat akan manfaat proteksi asuransi, karena itu, seluruh stakeholders harus bergotong-royong bersama-sama untuk mengenalkan pentingnya asuransi kepada masyarakat Indonesia. ” Kami terus berupaya untuk selalu berkomitmen, guna meningkatkan literasi sekaligus penetrasi asuransi. Sejatinya hampir disetiap tahapan hidup masyarakat, sejak memulai bisnis atau karirnya, berkeluarga, bahkan saat puncak kemakmuran yang berhasil diraih suatu individupun memerlukan asuransi,” ujarnya di Jakarta, Senin,(16/10) .
Dewa menegaskan, sejalan dengan pertumbuhan bisnis di BRI Life dan pertambahan usia perusahaan, BRI Life memastikan seluruh BRILiaN Tangguh di BRI Life, memahami visi perusahaan untuk “Tumbuh Berkelanjutan Tangguh Mengeksekusi”.
“Tumbuh Berkelanjutan; Tangguh Mengeksekusi, kami jadikan tema Perayaan HUT BRI Life yang ke-36 tahun ini, karena kami tidak hanya ingin sekedar tumbuh, namun pertumbuhan yang diharapkan adalah pertumbuhan yang berkelanjutan yang mampu memBeRIkan ketenangan bagi masyarakat Indonesia melalui ketersediaan akses dan layanan yang sesuai dengan kaidah-kaidah market conduct untuk seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Tumbuh berkelanjutan juga berarti kita peduli dengan pentingnya governance yang baik serta peduli dengan environment dan lingkungan social disekitar kita. Tangguh mengeksekusi diharapkan mandarah daging dalam diri setiap insan Brilian Tangguh yang memegang teguh core value AKHLAK ,” tegas Dewa.
Direktur Pemasaran BRI Life, Sutadi menjelaskan, roduk serta segmentasi BRI Life telah berada di jalur yang on the track, sesuai dengan segment BRI. Produk yang dijual, dominan telah mengarah ke proteksi, dan portofolio unilink terus dikurangi. Saat ini, bisnis BRI LIfe 85% bergerak di kanal bisnis Bancassurance.
“Saat ini kami sedang mengembangkan pemasaran produk asuransi jiwa melalui BRImo, yang merupakan super apps yang dikembangkan oleh Bank BRI. Proses ini masih dalam tahap awal untuk mendapatkan alur kerja yang memenuhi harapan nasabah BRImo,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Keuang BRI Life, Lim Chet Ming mengatakan, FWD, sebagai salah satu pemegang saham BRI Life, memiliki view serta harapan khusus kepada BRI Life khususnya di usia 36 tahun ini, agar dapat semakin mengokohkan eksistensinya sebagai perusahaan asuransi jiwa yang tidak hanya kuat tapi juga sehat.
“Kami akan terus mendorong pengelolaan profitabilitas BRILife dengan baik, mulai dari monitoring premi, product mix, dan penempatan investasi untuk memastikan BRILife dapat memenuhi semua kewajiban yang jatuh tempo” tegas Lim
BRI Life terus mendorong proses yang baik dan konsisten, dengan memanfaatkan teknologi digital, untuk dapat melayani nasabah kami dengan cepat dan akurat. Sampai dengan akhir September 2023, kami melayani sekitar 27,1 juta jiwa tertanggung, tumbuh lebih dari 8% yoy.
Direktur Operasional BRI Life,Yossie William Iroth menambahkan, sampai akhir September 2023, BRI Life telah membayarkan klaim sebesar Rp4,1 triliun, tumbuh 14,2 % dari periode sama tahun 2022. Pertumbuhan ini menunjukkan komitmen BRI Life dalam membayar manfaat kepada nasabah tertanggung sekaligus menjaga kepercayaan publik.
“Kami terus mendorong efektivitas dan efisiensi pelayanan pelanggan dengan memanfaatkan teknologi digital dan terus meningkatkan kapabilitas infrastruktur IT dan security”ujar Yossie.