Tebus Sembako Murah, Solidaritas untuk Ojol
JAKARTA, AKSI KATA.COM –
Partai solidaritas Indonesia (PSI) kembali mengadakan Tebus Murah Sembako pada Jumat (15/9) di kantor DPW PSI Jl Wahid Hasyim No 8 Jakarta Pusat. Kegiatan yang diadakan di Kios Solidaritas yang bertajuk “Dari Kita untuk Kita “ ini dihadiri oleh seratus lebih pengemudi ojek online (Ojol) dari seluruh Jakarta.
Tebus Murah Sembako ini dikhususkan bagi pengemudi Ojol karena PSI menilai pengemudi Ojol saat ini dihadapkan kepada realita semakin susahnya persaingan di bisnis ojek sementara harga Sembako khususnya beras semakin naik.
“ Di Kios Solidaritas ini pengemudi Ojol dapat menebus Sembako seperti beras, minyak goreng dan gula dengan harga yang super murah. Kita harapkan dapat membantu saudara kita pengemudi Ojol untuk memenuhi kebutuhan keluarga akan sembako”, kata Inang Irma Hutabarat sebagai penggagas kegiatan ini.
Ojol saat ini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan warga Jakarta khususnya. Hampir seluruh warga Jakarta menggunakan jasa Ojol baik untuk transportasi maupun sekedar membeli makan siang.
“Kita mendapatkan kemudahan begitu banyak dari Ojol di saat mereka terus berjuang di panas terik matahari dan polusi. Dengan membuka Kios Solidaritas ini kita berharap pengemudi Ojol dapat pulang ke rumah dengan wajah yang sumringah dan penuh senyuman karena dapat memenuhi sebagian kebutuhan pokok keluarga dengan harga super murah”, lanjut Inang Irma.
Kegiatan hari ini merupakan kegiatan ke tiga yq dilaksanakan oleh Kios Solidaritas. Rencananya tebus murah ini akan terus diadakan sepanjang tahun dan akan dikembangkan ke seluruh daerah di Indonesia.
“ Untuk sementara Tebus Murah ini kita adakan setiap hari Jumat di DPW PSI Jakarta. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat kita teruskan keberadaannya dan bila perlu meluas kepada komunitas lain yang mungkin juga perlu sentuhan solidaritas dari kita semua”, kata Benni Inayatullah Ketua Pelaksana kegiatan ini.
Harga beras dalam sebulan terakhir terus merangkak naik. Kenaikan harga beras ini dipicu oleh beberapa negara yang mengurangi ekspor beras karena produksi beras menurun akibat imbas fenomena El Nino.
