Dicuekin Walikota Depok dan Gubernur Jawa Barat, Orangtua Siswa Miskin Minta Menteri Nadiem Segera Intervensi Agar Anak Bisa Sekolah

Ketua DKR Kota Depok Roy Pangharapan dampingi orangtua siswa miskin yang anaknya belum mendapatkan sekolah di Kota Depok (Ist)

 

DEPOK, AKSIKATA.COM – Setelah melakukan berbagai upaya agar anaknya bisa segera sekolah, sejumlah orangtua siswa miskin melapor kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi atau Mendikbudristek RI.

Demikian Roy Pangharapan Ketua DKR Kota Depok melalui rilisnya di Depok, pada pekan lalu.

Ia membenarkan bahwa ratusan relawan DKR Kota Depok Jumat (11/8) lalu telah ikut mendampingi para orangtua siswa miskin.

Dimana anak mereka belum mendapatkan sekolah dan mengadu langsung ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atau Kemendikbudristek RI. Diketahui sejumlah siswa siswi belum mendapatkan sekolah di kota Depok baik SMA maupun SMK.

“Mereka merasa tidak ada harapan lagi di Depok, Walikotanya cuek, karena merasa bukan tanggungjawabnya dan Gubernur Ridwan Kamil juga sama saja, karena mau lengser jadi ikutan cuek,” ujar Roy Pangharapan.

Setelah sampai di kantor Kemendikbudristek, mereka langsung menggelar berbagai poster dan melakukan orasi secara bergantian.

Dalam orasinya Roy Pangharapan selaku koordinator aksi, mengatakan bahwa, sudah tepat kita meminta bantuan kepada menteri pendidikan, karena jajarannya di daerah bungkam seribu bahasa.

“Kita meminta agar Menteri Nadim memberikan jalan keluar terhadap anak-anak yang ditolak bersekolah. Karena walikota dna gubernur telah lepas tangan dari tanggung jawab mereka,” tegas Roy Pangharapan.

Setelah melakukan orasi perwakilan demonstran, diterima oleh staf Dirjen Dikdasmen Kemendikbudristek, di antaranya Lia, Diki dan Humas saudara Agi serta biro hukum Husen.

Dalam keterangan perwakilan Kemendikbudristek tersebut yang enggan menyebutkan nama lengkapnya mengatakan akan segera menindaklanjuti laporan yang disampaikan oleh DKR.

Dihadapan perwakilan Kemendikbudristek tersebut, DKR menyampaikan tuntutannya, di antaranya agar segera lakukan intervensi agar siswa miskin yang belum mendapatkan sekolah segera sekolah.

“Ke depannya diharapkan agar siswa miskin harus bisa mendapatkan peluang ke sekolah negeri, agar kejadian serupa tidak terulang. Kewenangan SMA SMK Negeri agar dikembalikan lagi ke kabupaten kota,” tegasnya.

Sebelum pertemuan berakhir, DKR meminta agar segera ada kabar agar siswa bisa segera sekolah.

Menurut laporan DKR, masih ada 13 siswa miskin yang belum mendapatkan sekolah.

“Kami tunggu informasi agar anak-anak segera mendapatkan sekolah,” tutup Roy Pangharapan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.