AKP Seala Syah Alam, dari Jaga Kamtibmas hingga Bangun Galeri Kaligrafi Lengkong Kyai

AKP Seala Syah Alam. (foto: infotangerang)

JAKARTA, AKSIKATA.COM – Munculnya video viral pengemudi arogan yang dilumpuhkan atlet MMA Rudy “Golden Boy” Agustian, mencuatkan nama AKP Seala Syah Alam. Khalayak ramai pun membincangkannya. Responnya yang cepat dalam memberikan hukuman tilang pada sang pengemudi arogan, mendapatkan apresiasi dari masyarakat.

Dialah AKP Seala Syah Alam, Kapolsek Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Rupanya, dia seorang polwan yang pernah menjadi kapolsek termuda se-Indonesia saat menjabat Kapolsek Lingsar di NTB.

Dalam kesehariannya dia kerap turun tangan mengatur lalu lintas di kawasan BSD dan mengendarai motor untuk patroli. Selain itu dia menanamkan empat prinsip dalam bertugas, yaitu peka, antisipatif, tegas dan humanis.

Segala kegiatannya dicurahkan untuk mengabdi pada masyarakat. Hal ini diperlihatkan dengan banyaknya kasus-kasus yang terungkap dengan sangat cepat di bawah kepemimpinannya.

Seperti misalnya, kasus pembunuhan yang berhasil diungkap dan dibekuk pelakunya dalam waktu 1×24 jam. Penangkapan komplotan penipuan toko emas yang sudah beraksi selama tiga tahun di Tangerang. Penangkapan sindikat pencurian kendaraan bermotor di Pamulang, serta membekuk penipu calo tiket konser K-POP NCT.

Tidak hanya sebatas pada memberikan rasa aman kepada masyarakat, AKP Seala Syah Alam juga berkonsentrasi membangun sebuah galeri kaligrafi yang menjadi salah satu warisan budaya di desa Lengkong Kulon.

AKP Seala Syah Alam berharap kalau galeri ini dapat memperbanyak seniman yang bergabung di kerajinan kaligrafi, hingga bisa dikembangkan menjadi UMKH dan tembus pasar Internasional.

“Saya melihat di salah satu desa wilayah Pagedangan yaitu di Lengkong Kulon di mana ada Kampung Lengkong Kyai yang memiliki warga dengan banyak darah seniman kaligrafi, dan diturunkan ke penerusnya, tetapi tidak memiliki wadah yang layak. Sehingga kami berinovasi untuk membangun sebuah galeri kaligrafi,” tuturnya.

“Harapannya ini bisa mengakomodir, menjadi wadah, dan memiliki nilai jual yang bagus sehingga bisa menjadi UMKM untuk warga sekitar. Bangunan galeri ini juga disiapkan untuk anak-anak yang memiliki hobi kesenian menggambar dapat menyalurkan bakatnya,” sambung dia.

Kaligrafi sendiri merupakan seni yang menjadi bagian dalam penyebaran agama Islam ternasuk Indonesia. Di desa Lengkong Kulon terdapat kampung Lengkong Kyai, yang merupakan penghasil seniman hebat, pelukis kaligrafi Qiswah dan juga pameran di tingkat Internasional.

“Insyaallah apa yang kita ikhtiarkan dalam tujuh bulan ini bisa segera selesai. Semoga hal ini bisa bermanfaat utk warga Lengkong Kulon, bisa meningkatkan UMKM sekitar,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.