DEPOK, AKSIKATA.COM – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memilih bungkam terhadap persoalan siswa miskin yang belum mendapatkan sekolah.
Demikian rilis yang dibagikan oleh Roy Pangharapan Ketua DKR kota Depok kepada pers di Depok Rabu (26/7/2023).
Setelah melakukan berbagai macam komunikasi dengan Kepala Sekolah, Walikota Depok, termasuk dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melalui ajudannya, ternyata bungkam seribu bahasa untuk mencari solusi bagi siswa miskin yang belum mendapatkan sekolah.
“Beberapa waktu yang lalu, saya pernah bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Kang Emil, dan minta no WA-nya untuk melakukan komunikasi terkait kewenangan sebagai Gubernur. Namun beliau mengatakan cukup dengan ajudannya saja. Akhirnya saya melakukan komunikasi dengan ajudannya, namun tidak ada tanggapan apa pun,” kata Roy Pangharapan.
Akhirnya, DKR bersama para tua siswa miskin, memutuskan untuk melakukan demonstrasi ke SMAN 3 sebagai simbol Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
“Ya tidak ada solusi terpaksa kami demo di SMAN 3, karena ada siswa yang ditolak, SMAN 3 sebagai simbol Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ujar Roy Pangharapan.
DKR berharap agar Gubernur segera melakukan intervensi ke SMA SMK NEGERI di kota Depok ini. Sebab tujuan para orang tua adalah agar anaknya bisa sekolah, bukan demonstrasi.
“Iya kami ini hanya minta agar siswa miskin ini segera sekolah,” tegas Roy Pangharapan.
Seperti yang dilaporkan sebelumnya bahwa ada 14 siswa miskin yang belum dapat sekolah, tujuan sekolahnya di SMAN, 3, 4, 5 ,13 dan 14 serta di SMKN 1, 2 dan 3.
DKR akan terus mendampingi para orang tua siswa miskin ini untuk mendapatkan sekolah, apalagi diantar mereka ada anak yatim.
“Apapun akan kami lakukan agar mereka siswa miskin ini bisa segera sekolah. Apalagi ada anak yatim, jika perlu nanti kami minta bantuan Presiden Jokowi,” pungkas Roy Pangharapan.
Demontrasi bertajuk ‘Aksi Kemanusiaan Solidaritas untuk Siswa Miskin’ ini, akan dilaksanakan di SMAN 3 Depok, Jalan Raden Saleh Sukmajaya Depok akan diikuti oleh sekitar 200 Relawan DKR, termasuk siswa miskin yang belum dapat sekolah. (*)