JAKARTA, AKSIKATA.COM – Banyak pasangan saat ini memilih menunda untuk memulai keluarga setelah mereka telah mencapai tujuan karier dan memperoleh stabilitas keuangan. Hal ini menyebabkan peningkatan usia rata-rata ibu melahirkan anak pertama menjadi 31 tahun.
Namun, seiring bertambahnya usia seorang wanita, ia mungkin akan mengalami penurunan kesuburan.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, kesuburan seorang wanita mulai menurun pada usia 30 tahun, dan pada saat wanita tersebut berusia 45 tahun, kehamilan secara alami akan sulit terjadi.
Namun demikian, dengan perencanaan yang matang, sekarang memungkinkan bagi wanita untuk memiliki kendali atas kesuburan mereka. Salah satu cara untuk melakukannya adalah melalui pembekuan sel telur terpilih saat wanita berusia 20-an, ketika ia berada di puncak kesuburannya, sehingga memberikannya opsi untuk memilih kapan akan memiliki anak.
“Saat ini, wanita muda yang sehat dan berusia 20-an memilih untuk melakukannya sebagai upaya untuk mempertahankan kemampuan mereka untuk memiliki anak sehingga mereka dapat berkonsentrasi untuk membangun lingkungan yang stabil bagi keluarga masa depan mereka,” kata Dato’ Dr. Colin Lee, Pendiri Alpha IVF & Women’s Specialists.
Menurut Dr. Lim Lei Jun, Direktur Medis dan Spesialis Kesuburan di Sunfert International Fertility Centre, dalam siaran persnya Senin (15/5/2023) mengatakan, “Waktu yang optimal untuk menjalani pembekuan sel telur elektif adalah ketika Anda berusia 20-an atau awal 30-an. Hal ini akan memungkinkan praktisi medis Anda untuk mengambil sel telur yang lebih sehat dengan lebih mudah, yang akan berkontribusi pada tingkat keberhasilan kehamilan yang lebih tinggi saat Anda telah siap untuk membangun keluarga Anda.”
Namun, waktu bukanlah satu-satunya faktor penyebab ketidak suburan. Beberapa pengobatan tertentu untuk penyakit tertentu dapat merusak ovarium dan mengganggu fungsi system reproduksi, seperti kemoterapi atau terapi radiasi untuk kanker. Di sinilah onco-fertility berperan. Onco-fertility adalah spesialisasi medis yang menggabungkan onkologi dan endokrinologi reproduksi untuk memaksimalkan potensi reproduksi pasien dan penyintas kanker.
“Sunfert menawarkan opsi preservasi kesuburan untuk pasien kanker seperti pembekuan sperma dan sel telur, pembekuan embrio, dan pembekuan jaringan ovarium. Layanan ini seringkali diberikan melalui kolaborasi dengan ahli onkologi untuk memastikan bahwa pasien menerima perawatan terbaik,” tambah Dr. Lim.
Selain itu, diagnosis kondisi medis dan perawatan sering kali menjadi saat yang penuh tekanan secara emosional dan dapat mempengaruhi kesuburan wanita. Pada saat-saat seperti itu, perawatan preservasi kesuburan juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk mempertahankan identitas seorang wanita dan membawa dampak positif secara keseluruhan pada kualitas hidupnya.
Praktisi medis di klinik medis swasta di Malaysia menawarkan penilaian kesuburan yang mendalam dan konseling untuk membantu individu dalam menentukan strategi preservasi kesuburan yang optimal berdasarkan situasi pribadi mereka.
Klinik ini memiliki tim dokter kesuburan dan ahli embriologi berpengalaman yang menggunakan teknologi mutakhir untuk menyediakan layanan preservasi kesuburan berkualitas tinggi.
Sebagai pusat kesuburan di Asia dan rumah bagi 10 dari hanya 37 klinik kesuburan di luar Australia dan Selandia Baru yang disertifikasi oleh Reproductive Technology Accreditation Committee (RTAC), Malaysia Healthcare merupakan tujuan populer bagi pasangan yang mencari perawatan kesuburan.
Sebagian besar pusat kesuburan di Malaysia telah dilengkapi sebagai pusat satu atap untuk semua layanan terkait kesuburan, termasuk pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, dan perawatan lebih lanjut. Wisatawan kesehatan yang mencari perawatan kesuburan memiliki banyak kebebasan dalam memilih fasilitas medis yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
Selain itu, tidak ada atau hanya sedikit waktu tunggu untuk janji temu, sehingga memudahkan mereka untuk menerima perawatan yang benar-benar peduli sekaligus terjangkau.