Dosen UBSI Berikan Pelatihan Fotografi Konseptual Human Interest di Museum Kehutanan

Dosen UBSI gelar kegiatan pengabdian masyarakat di Museum Kehutanan. (foto:istimewa)

JAKARTA, AKSIKATA.COM – Memasuki pekan pertama bulan Ramadan, Tim Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Bahas, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan mitra Museum Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sabtu (29/10/2022), yang berlangsung dari pukul 09.00 – 12.00 WIB, secara daring.

Lukman, dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UBSI menyebutkan pengabdian masyarakat merupakan salah satu bagian dari tridarma perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh seorang pendidik, seperti dosen. “Kegiatan ini bertujuan membantu masyarakat dalam berbagai hal positif, sehingga perguruan tinggi sebagai sebuah institusi pendidikan turut berkontribusi dalam mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia,” terangnya, dalam siaran pers yang diterima AKSIKATA.COM.

Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) KLHK, Edi Sulistyo H. Susetyo, mengatakan kegiatan ini merupakan kali kedua para Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UBSI mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Museum Kehutanan.

Para dosen yang mengikuti kegiatan kali ini, yakni Yulianti Fajar Wulandari, yang bertindak sebagai ketua dengan anggota yakni Heri Afianto, sebagai Narasumber, serta Yan Bastian dan Murtiadi, sebagai anggota Tim Pelatihan, ditambah dua mahasiswa. Adapun tema pelatihan kali ini adalah Pelatihan Fotografi Konseptual Human Interest untuk Menarik Pengunjung Museum.

Dalam paparannya, Heri menjelaskan Fotografi Konseptual Human Interest adalah konsep pemotretan dengan menekankan pada interaksi manusia, dan ini merupakan genre yang sangat diminati para fotografer pemula maupun professional.

“Karya Fotografi Human Interest dapat ditujukan sebagai karya Jurnalistik dan dapat ditujukan sebagai karya seni tergantung dari isi pesan dan cara fotografer mengambil foto. Foto Human Interest mempunyai ciri khas, yakni subyek utamanya manusia maupun alam yang mampu menimbulkan rasa empati dan simpati,” jelasnya.

Menurut Heri, penerapan konsep fotografi human interest di Museum dapat ditujukan untuk sarana promosi museum, juga menambah pendapatan museum, sedangkan dari sisi pengunjung dapat berupa experience sharing.

“Museum oleh Kemenparekraf RI dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia. Museum sendiri pada PP No. 66 Tahun 2015 disebutkan berfungsi sebagai tempat pengkajian, edukasi dan rekreasi, maka tidak ada salahnya baik Pengelola maupun Pengunjung Museum belajar fotografi konseptual human interest agar bisa menghasilkan karya foto yang menarik,” kata Yulianti Fajar Wulandari.

Peserta terlihat antusiasme dengan beragam pertanyaan yang mereka ajukan. Di akhir acara, para peserta diberi kuesioner sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan pengabdian masyarakat oleh LPPM UBSI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.