Antisipasi Cuaca Buruk, Kemenhub Siapkan Langkah Mitigasi untuk Mencegah Kecelakaan Pelayaran

JAKARTA, AKSI KATA.COM – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan sejumlah langkah mitigasi untuk antisipasi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Indonesia. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan perkiraan cuaca ekstrim di sejumlah wilayah Indonesia periode 26 Desember 2022 pukul 07.00 WIB sampai 27 Desember 2022 pukul 07.00 WIB.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kemenhub, Capt. Mugen S Sartoto mengungkapkan, saat ini cuaca buruk dan gelombang tinggi terjadi di sejumlah perairan di Indonesia yang berdampak terhadap keselamatan pelayaran.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengimbau kepada para Syahbandar, Operator Kapal termasuk Nakhoda Kapal serta masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan pelayaran.

“Seluruh Syahbandar, perusahaan pelayaran/angkutan penyeberangan, masyarakat agar mempelajari berita cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG secara periodik setiap enam jam. Apabila kondisi cuaca membahayakan keselamatan pelayaran maka Syahbandar diminta untuk tidak menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar. Jika ada pihak yang memaksakan kapal diberangkatkan maka untuk tetap tidak diberangkatkan sampai kondisi cuaca di sepanjang perairan yang akan dilayari benar aman untuk berlayar,” tegas Capt. Mugen.

Terhadap kegiatan bongkar muat barang, Capt.Mugen berpesan, agar diawasi secara berkala untuk memastikan kegiatan dilaksanakan dengan tertib dan lancar, muatan dilashing, kapal tidak over draft serta stabilitas kapal tetap baik.

” Seluruh operator kapal khususnya Nakhoda agar memperhatikan berita cuaca yg paling update terkait kondisi angin dan ombak serta meminta pertimbangan Syahbandar sebelum kapal berangkat,” tambah Capt. Mugen.

Jika kapal saat pelayaran mendapati cuaca buruk, Capt.Mugen berpesan agar segera berlindung di tempat yang aman dengan ketentuan kapal harus tetap siap digerakkan.

” Nakhoda kapal diminta untuk memeriksa kembali kondisi pemuatan termasuk pembagian beban muatan, lashing (ikatan) muatan termasuk muatan berbahaya jika ada dan memastikan kapal telah dilengkapi dengan bukti sertifikat keselamatan dalam kondisi laik laut sebelum kapal diberangkatkan,” imbaunya.

Apabila terjadi kecelakaan kapal, Capt.Mugen menyarankan, agar segera berkoordinasi dengan Syahbandar setempat dan melakukan penanggulangan tumpahan minyak di laut dan akibat lain yang ditimbulkan termasuk penundaan dan kegiatan salvage.

“Kami menyiagakan kapal-kapal Patroli serta terus berkoordinasi dengan Basarnas, TNI/Polri sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya kecelakaan laut,” jelas Capt. Mugen.

Capt. Mugen mengimbau kepada masyarakat khususnya calon penumpang kapal agar selalu mengikuti aturan keselamatan dan petunjuk dari petugas kapal.

“Jangan memaksakan untuk segera diberangkatkan jika cuaca dan gelombang tidak memungkinkan untuk kapal berlayar, utamakan keselamatan pelayaran,” kata Capt. Mugen.

Ia juga mengimbau agar para calon penumpang kapal tidak memaksakan diri naik ke kapal jika kapal sudah penuh sesuai kapasitas kapal.

“Jangan memaksakan naik ke kapal jika kapal sudah penuh, belilah tiket kapal secara online atau melalui loket resmi di pelabuhan, pastikan membawa barang bawaan secukupnya dan tetap mengutamakan keselamatan pelayaran yang merupakan tanggung jawab kita bersama,” tutup Capt. Mugen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.