JAKARTA,AKSI KATA.COM – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri peringatan milad Kesenian Tari Tjimande Kolot Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH) ke-79 di Stadion Madya, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (8/10) malam. Kapolri dinobatkan sebagai Bapak Pendekar Silat Tjimande oleh organisasi massa yang kebanyakan anggotanya pendekar silat.
“Bapak Listyo Sigit Prabowo kita dinobatkan sebagai Bapak Tjimande atas dedikasi dan kecintaannya pada Kesti TTKKDH,” kata Ketua Umum DPP Kesti TTKKDH Wahyu Nurjami dalam pidatonya di hadapan puluhan ribu anggotanya.
Wahyu mengatakan pihaknya berterima kasih kepada Listyo Sigit atas dedikasi dan kebanggaannya pada Kesti TTKKDH.
“Rasa-rasanya, kalau boleh, dengan dedikasi beliau tidak salah kalau kita sematkan beliau sebagai Bapak Tjimande. Setuju?” teriak Wahyu.
Masssa langsung menjawab ” Setuju”
Peringatan milad Kesti TTKDH tahun ini,berbeda dengan tahun sebelumnya. Peringatan tahun ini digelar skala nasional dikemas dalam Festival Keceran Tjimande. Tiga puluh ribu -an Pendekar Kesti TTKKDH yang dari berbagai daerah menghadiri acara ini. Para pendekar yang mengikuti ritual keceran berasal dari berbagai Paguron TTKKDH yang ada di Provinsi Banten, DKI Jakarta dan Lampung.
Ketua DPP Kesti TTKKDH, Wahyu Nurjamil mengatakan, pihaknya mempersiapkanan milad TTKKDH ke – 70 tahun semaksimal mungkin, dengan menampilkan beragam kegiatan yang berbeda dengan sebelumnya. “Milad ke – 70 kami berupaya milad ini berbeda dari yang lain. Kami berupaya milad Kesti TTKKDH mengangkat ke level nasional,” ungkap Wahyu
Rangkaian acara mewarnai milad kali ini. Dari pertunjukan Pentas Budaya Kesti TTKKDH Kampung Jawara Kesti TTKKDH, Laskar Urutan Cimande, Pengobatan Alternatif hingga penampakan Golok Raksasa Ciomas dan Paku Raksasa Al Madad serta pertunjukan Debus. Puncaknya digelar Ritual Keceran Tjimande yang merupakan tradisi Kesti TTKKDH dengan menampilkan seni bela diri Pencak Silat.
Wahyu menjelaskan, Kesti TTKKDH merupakan perguruan yang bergerak di bidang seni dan budaya pencak silat yang beraliran Cimande. Didirikan pada tahun 1952 dengan anggota sebanyak 6 juta di berbagai wilayah Indonesia dan manca negara.
“Keluarga Kesti TTKKDH sangat menjaga tradisi yang diwariskan oleh para kasepuhan Cimande, sehingga sampai saat ini budaya leluhur tersebut masih terjaga. Tradisi tersebut meliputi; Kelid, Tari Kolot, Urutan dan Keceran. Dari sejak Cimande berdiri ratusan tahun silam, masih ada sampai dengan saat ini, sebagai bukti para penerusnya benar–benar menjaga tradisi,” urai Wahyu.