JAKARTA, AKSI KATA.COM – Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang cukup berat kepada industri penerbangan, salah satunya adalah banyak armada yang berhenti beroperasi. Inaca (Indonesia National Air Carrier Association) dan Boeing, siap mempertahankan prosedur keselamatan penerbangan tetap berada di level tertinggi dengan menyelenggarakan simposium dan pelatihan – pelatihan.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Inaca, Denon Prawiraatmadja saat memberikan closing remarks pada kegiatan Southeast Asia Regional Safety Symposium yang di yang diselenggarakan oleh Boeing, Rabu (24/8) di Jakara.
Denon menegaskan, pihaknya bersama dengan seluruh pemangku kepentingan di sektor penerbangan senantiasa mengkampanyekan pentingnya aspek keselamatan penerbangan, baik kepada para pelaku di sektor penerbangan maupun masyarakat.
“ Simposium ini sangat bagus untuk mengingatkan kembali para operator maskapai terkait keselamatan penerbangan. Harapannya kami, bukan hanya Boeing namun pabrikan pesawat lainnya juga bisa melakukan, sebab keselamatan penerbangan merupakan hal utama bagi para operator penerbangan. Keselamatan harus tetap berada di level tertinggi,” tegas Denon.
Denon mengungkapkan, saat ini maskapai di Tanah Air tengah disibukan oleh masalah avtur, perpajakan, kekurangan armada dan lainnya, tetapi menurutnya, ada faktor penting yang harus diperhatikan yaitu keselamatan penerbangan yang berkaitan erat dengan armada yang dioperasikan. Terlebih lagi pasca pandemi ini, armada yang sebelumnya beroperasi secara terbatas sekarang telah hampir penuh melayani rute-rute yang dulu sempat terhenti. Dengan ada simposium ini maka pihaknya diingatkan kembali bahwa keselamatan tidak boleh dilupakan.
“Tanpa safety procedure maka maskapai akan ditinggalkan oleh para penggunanya. Dalam menjual jasa penerbangan keselamatan merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dengan adanya kegiatan ini maka para operator penerbangan di refreash kembali terkait hal-hal kelamatan yang harus kita perhatikan,” kata Denon.
Denon menambahkan, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan pabrikan pesawat seperti Boeing terkait keselamatan penerbangan untuk memperbaiki prosedur terkait masalah keselamatan jika dilihat ada yang kurang.
“Kami dengan Boeing juga melakukan pelatihan, pembuatan regulasi, manual book untuk perawatan maskapai yang tepat. Terlebih saat ini merupakan kondisi yang luar biasa, pasca pandemi Covid19,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Sekertaris Jenderal Inaca, Bayu Susanto mengatakan, walaupun saat pandemi banyak armada yang tidak beroperasi, namun safety lavel tetap dipatuhi dan dipertahankan oleh maskapai anggota Inaca.
“Sebagai induk maskapai di Tanah Air, Inaca selalu mengingatkan para anggota untuk memperhatikan masalah safety. Bahkan ami telah sering membuat training bagi anggota terkait keselamatan dengan bekerjasama dengan para pabrikan pesawat,”
Tidak hanya itu, kata Bayu, jika ada rekomendasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan International Civil Aviation Organization (ICAO) maka akan menjadi perhatiannya dan akan dilakukan pembahasan melalui sesi-sesi diskusi.
“Kami sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh pabrikan dalam menggelar kegiatan seperti yang dilakukan oleh Boeing dengan Simposium Keselamatan. Keselamatan merupakan tanggungjawab pabrikan sebagai pembuat armada tersebut, karena itu, mereka merespon dengan cepat jika kita minta tolong memberikan training tentang keselamatan,” tutupnya.