JAKARTA,AKSI KATA.COM –
Industri mebel dan kerajinan Indonesia adalah salah satu industri yang memiliki banyak dampak positif bagi lingkungan serta penyerapan tenaga kerja yang cukup besar.
Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) telah menyusun Grand Strategic Plan (GSP) Industri Merbel dan Kerajinan Nasional Tahun 2022-2025. HIMKI mentargetkan nilai ekspor mebel dan kerajinan tangan mencapai US D 5 miliar di tahun 2024.
Ketuan Presidium HIMKI, Abdul Sobur mengungkapkan, dengan dukungan berbagai pihak, termasuk penyelenggaraan Indonesia International Furniture Expo (IFEX), pihaknya cukup optimis target ini bisa tercapai.
“Dari catatan kami, nilai ekspor mebel dan kerajinan pada triwulan pertama 2022 telah mencapai US D1 miliar atau naik 15,87% dibanding nilai ekspor pada triwulan pertama 2021,” terang Abdul Sobur di Jakarta, Minggu (21/8).
HIMKI menargetkan nilai ekspor pada tahun ini bisa mencapai US D 3,93 miliar, dan naik menjadi US D 4,46 miliar di tahun berikutnya. Pencapaian target ini dengan mempertimbangkan pertumbuhan CAGR sebesar 13,41 persen.
Abdul Sobur mengatakan,
pameran IFEX yang menyasar pasar internasional memiliki andil besar dalam mendukung realisasi target di atas.
Pada IFEX 2019, total transaksi yang diraih selama pameran mencapai US D 1,270 miliar. Sementara nilai ekspor secara keseluruhan pada 2019 mencapai US D 2,5 miliar. Berdasarkan hal ini terlihat bahwa setengah dari nilai ekspor pada 2019 merupakan hasil dari transaksi yang terjadi pada pameran IFEX.
Pameran IFEX 2022 berhasil mencatatkan jumlah buyers dan visitors sebanyak lebih dari 7,000 orang dari 72 negara. Sementara target nilai transaksi on-the-spot US D 150 juta sementara follow up US D 500 juta.
“Total nilai transaksi yang kami targetkan pada IFEX 2022 sekitar US D 650 juta. Jumlahnya mungkin bisa lebih besar mengingat secara keseluruhan, capaian pameran ini melampaui target awal kami,” terang Abdul Sobur.
Dari sisi buyers, Abdul Sobur menyatakan pihaknya juga optimis bisa melampaui target awal yaitu sebanyak 2 ribu buyers.
Sementara itu, Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung mengatakan, menggelar pameran di tengah kondisi yang belum pulih merupakan suatu tantangan. Saat ini konektivitas penerbangan internasional masih terbatas, dan beberapa negara masih menerapkan kebijakan karantina. “Di tengah kondisi yang demikian, kami melihat bahwa buyers yang hadir pada IFEX 2022 adalah quality buyers. Kehadiran mereka merupakan pencapaian yang luar biasa,” terang Daswar.
Secara total, pihaknya mencatat jumlah buyers yang menghadiri IFEX 2022 mencapai sekitar 7 ribu buyers lokal dan internasional.