Gandeng Hidayatul Mubtadiin Ciledug Gelar Pengabdian Masyarakat, Ini Yang Dilakukan Dosen UBSI

JAKARTA, AKSIKATA.COM – Dosen dan Mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kembali menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat bersama dengan Majelis Ta’lim Hidayatul Mubtadiin, Ciledug Minggu (22/05/2022) lalu.

Hidayatul Mubtadiin Ciledug merupakan Majelis Ta’lim untuk anak muda yang beralamat di RT 01/ RW 10, Kelurahan Peninggilan Utara, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang. Hidayatul Mubtadiin menjadi wadah untuk menimba ilmu agama.

Ketua Majelis Ta’lim Hidayatul Mubtadiin, Ciledug, Dian Kurniasih menyambut gembira acara yang dilakukan oleh Dosen UBSI yang terdiri atas Eni Saeni, Hermawan Yulianto, Muhammad Anggi Azhar Pratama, dan Liliyana dengan satu orang mahasiswa yakni, Onyx Qotrun Nada

“Kami sangat gembira karena sudah sering diajak bekerjasama dengan UBSI dalam rangka pengabdian masyarakat, apalagi kami merasa sangat membutuhkan pemahaman bagaimana meningkatkan kemampuan berfikir kritis pada remaja agar mereka bisa menilai, menelaah dan menyaring segala informasi yang mereka terima dari berbagai macam media social milik mereka,” terangnya dalam siara pers yang diterima AKSIKATA.COM, Rabu (25/5/2022).

Kegiatan Pengabdian Masyarakat kali ini diisi pelatihan mengembangkan dan meningkatkan keterampilan berfikir kritis. Ketua Panitia, Eni Saeni yang merupakan dosen UBSI menyatakan tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melatih kemampuan berfikir kritis agar terhindar dari paparan radikalisme dan terorisme yang banyak dijumpai di media social.

“Selama ini kan banyak sekali postingan postingan di media sosial yang membahayakan anak-anak kita. Tentunya kita tidak dapat mendampingi mereka 24 jam sehari, sehingga kita perlu memberikan mereka pemahaman pentingnya berfikir kritis agar mereka tidak mudah disusupi paham radikalisme apalagi terorisme ,” kata Eni.

Sementara itu Hermawan Yulianto, dosen UBSI menjelaskan bahwa kunci utama untuk mendapatkan kemampuan berpikir kritis adalah rasa ingin tahu. “Tapi, pastikan untuk bertanya hal-hal yang penting saja kepada orang lain demi mendapatkan informasi yang akurat bukan buat ngegosip. Banyak bertanya di sini bisa dilakukan dengan cara, bertanya pada diri sendiri dan bertanya kepada orang lain,” jelas Hermawan

Hermawan menjelaskan peserta bisa menggunakan prinsip 5W1H, yaitu what, why, where, when, who, dan how. Pastikan tujuan dari bertanya hanya untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, bukan untuk bergosip atau mendapat isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Peserta Hidayatul Mubtadiin terlihat tertarik dan banyak mengajukan pertanyaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.