Vanish Ajak Masyarakat Indonesia Berbagi sambil Memperpanjang Masa Pakai Baju

JAKARTA, AKSIKATA.COM – Membeli baju baru saat Ramadan terutama menjelang lebaran merupakan tradisi turun-temurun yang sudah ada di Indonesia sejak abad ke-16 , karenanya tak heran jika tradisi ini sudah menjadi bagian yang sangat melekat dengan Ramadan dan lebaran.

Bahkan menurut survei JakPat (Jajak Pendapat) tahun 2021, meski pandemi masih melanda, belanja baju baru masih menduduki posisi empat besar (45%) diantara kebutuhan lainnya.

Bertepatan dengan momen Ramadan tahun ini, Reckitt Indonesia melalui Vanish, menginisiasi gerakan #BahagiaBerbagiBaju untuk mengajak masyarakat Indonesia menyumbangkan pakaian lama layak pakai bagi mereka yang membutuhkan sekaligus memperpanjang masa pakai pakaian untuk mengurangi limbah pakaian.

Program ini juga sejalan dengan tujuan keberlanjutan perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan dalam upaya bersama-sama menciptakan dunia yang lebih bersih dan sehat.

Menurut Rahul Bibhuti, Marketing Director Reckitt Indonesia, mengenakan pakaian terbaik merupakan bentuk sukacita dalam menyambut Hari Raya. Namun di antara kita masih banyak yang tidak bisa membeli baju baru untuk merayakan lebaran.

“Melalui gerakan #BahagiaBerbagiBaju, Vanish ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk turut berbagi kebahagiaan dengan ‘menghidupkan kembali’ pakaian lama layak pakai mereka dengan Vanish agar menjadi pakaian yang terlihat bersih dan pantas dikenakan untuk menyambut momen kebersamaan ini,” terangnya dalam siaran pers yang diterima AKSIKATA.COM, Senin (19/4/2022).

Turut mendukung gerakan #BahagiaBerbagiBaju dari Vanish, Aghnia Punjabi, seorang influencer hijab yang juga merupakan pengusaha fashion. Di menyebutkan, salam industri fashion, terdapat istilah fast fashion untuk menggambarkan bagaimana pakaian diproduksi secara cepat agar dapat terus mengikuti tren terbaru.

“Prilaku membeli baju lebaran baru pun salah satunya didorong oleh tren fashion yang menampilkan desain yang berbeda setiap tahunnya,” ungkapnya.

Menurut artikel yang dirilis The World Bank tahun 2019, fast fashion dapat memperburuk masalah lingkungan karena mendorong lahirnya produk fashion yang memiliki masa pakai lebih singkat. Sebanyak 50 miliar pakaian baru diproduksi tahun 2000, dan 20 tahun kemudian tepatnya tahun 2020, tercatat rata-rata konsumen membeli pakaian 60% lebih banyak.

Tidak hanya membeli lebih banyak, konsumen juga membuang lebih banyak pakaian. Kurang dari 1% pakaian bekas didaur ulang menjadi pakaian baru. Diperkirakan setiap tahunnya sekitar USD 500 miliar hilang akibat pakaian yang berakhir di tempat pembuangan sampah karena tidak disumbangkan atau didaur ulang .

Sebagai seorang Muslimah, Aghnia pun percaya keberhasilan ibadah Ramadan tidak hanya tercermin dari berpuasa sebulan penuh melainkan juga dari bagaimana kita mendorong diri untuk menjadi lebih baik, salah satunya dalam hal konsumsi pakaian.

 

“Saya menerapkan konsep one in, one out, yaitu saat membeli baju baru, saya akan memilih pakaian lama yang bisa disumbangkan ke sesama yang membutuhkan. Dengan konsep ini, selain dapat menghadirkan kebahagiaan kepada orang lain, kita juga bisa berkontribusi dalam upaya mengurangi limbah pakaian yang merupakan salah satu ancaman bagi kelestarian lingkungan,” ucapnya.

Untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin menyumbangkan pakaian lama layak pakainya, Vanish menyediakan drop box di sejumlah pusat perbelanjaan seperti Transmart & Lottemart. Vanish juga bekerja sama dengan Paxel dalam menyediakan layanan penjemputan sumbangan pakaian lama layak pakai di lebih dari 40 kota di Indonesia.

Sebagai apresiasi, Vanish juga menyediakan hadiah menarik berupa uang tunai senilai Rp 1.000.000 untuk masing-masing 5 orang donatur tercepat serta 300 pcs produk Vanish untuk donatur beruntung lainnya. “Mari berikan pakaian kita kesempatan untuk menjalani banyak kehidupan dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain, tak hanya di Ramadan kali ini melainkan juga di momen-momen istimewa lainnya,” tutup Rahul Bibhuti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.