JAKARTA, AKSI KATA. COM– PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah melakukan persiapan penyelenggaraan Posko Pengendalian Transportasi selama periode Angkutan Lebaran Tahun 2022 atau 1443 Hijriah, khususnya pada 10 lintasan penyeberangan terpantau nasional.
Hal ini mengemuka dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI di DPR RI pada Selasa (29/3) tentang Kesiapan Layanan Angkutan Lebaran Tahun 2022 oleh BUMN Transportasi.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, ASDP siap menyelenggarakan layanan Angkutan Lebaran Tahun 2022 di masa pandemi Covid-19. “Tahun ini untuk ketiga kalinya layanan Angkutan Lebaran di masa pandemi Covid-19. Manajemen telah melakukan antisipasi lonjakan penumpang dan kendaraan dengan memaksimalkan kapasitas baik sarana dan prasarana kapal dan pelabuhan, kami optimis layanan penyeberangan periode Lebaran tahun ini dapat berjalan lancar, aman, nyaman dan selamat,” tuturnya.
Pada prinsipnya, lanjut Shelvy, ASDP akan mematuhi kebijakan layanan mudik yang telah diatur oleh Pemerintah demi tujuan bersama demi menekan penyebaran Covid-19. ASDP memastikan bahwa pelabuhan penyeberangan tetap beroperasi khususnya untuk kelancaran layanan penumpang maupun logistik.
Adapun penyelenggaraan operasi Posko Angkutan Lebaran Tahun 2022 pada masa pandemi Covid-19 untuk ketiga kalinya mengacu kepada SE Satgas Covid-19 No.11 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri, dan Instruksi Menteri Dalam Negeri No.15 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3 dan Level 2 Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa kegiatan mudik Lebaran 2022 diperbolehkan, namun masyarakat harus memenuhi syarat sudah mendapatkan vaksin dua kali dan satu kali booster serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Penyelenggaraan Posko Angkutan Lebaran di lingkungan ASDP akan berlangsung pada 22 April 2022 (H-10) hingga 10 Mei 2022 (H+7). Terdapat 10 cabang yang akan menjadi pantauan nasional selama Angkutan Lebaran yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, Lembar, Kayangan, Balikpapan, Bangka, Bajoe, Sibolga dan Selayar. Dan 4 cabang pantauan perusahaan, Batam, Ambon, Ternate dan Bitung. Kami pastikan kesiapan sarana dan prasarana akan memadai, sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada seluruh pengguna jasa,” tuturnya.
ASDP mengimbau kepada seluruh pengguna jasa yang akan melakukan perjalanan dengan kapal ferry agar mengatur waktu perjalanan sebaik-baiknya dengan melakukan reservasi tiket online melalui Ferizy, khususnya di 4 pelabuhan utama Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk.
“Demi kelancaran, keamanan dan kenyamanan dalam perjalanan, pengguna jasa diimbau agar membeli tiket secara mandiri melalui www.ferizy.com / aplikasi Ferizy dan Sales Channel resmi Ferizy yaitu Gerai Alfamart dan/ Agen BRILink. Dalam proses pengisian data agar mengisi identitas diri dan kendaraan secara lengkap sesuai KTP dan STNK, serta pastikan seluruh jumlah penumpang dalam kendaraan terdata di dalam tiket agar terdata dengan baik dan benar di dalam data manifest kapal,” ujar Shelvy lagi.
Untuk kelancaran operasional dan layanan selama periode Angkutan Lebaran, ASDP juga memastikan kesiapan petugas dan peralatan pendukung serta penerapan protokol kesehatan secara ketat baik di kapal dan pelabuhan. “Kami telah mengantisipasi bahwa penyelenggaraan mudik Lebaran tahun ini potensi lonjakan penumpang dan kendaraan relatif tinggi seiring kelonggaran persyaratan perjalanan yang diterapkan. Namun, kami harap masyarakat tetap mengikuti aturan sebaik-baiknya terkait vaksinasi dan booster serta tidak mengabaikan protokol kesehatan demi keselamatan diri sendiri dan orang lain,” ujarnya lagi.
Sejak awal pandemi Covid-19 pada tahun 2020, ASDP telah mengikuti aturan terkait penerapan protokol kesehatan secara ketat, mulai keberangkatan, dalam perjalanan, hingga kedatangan. ASDP menerapkan Protokol kesehatan secara ketat wajib, mulai dari melakukan desinfektan ruang publik dan kapal, pemeriksaan suhu tubuh, pengaturan physical distancing saat kendaraan dan penumpang akan masuk keluar maupun berada di kapal, mewajibkan penggunaan masker bagi pengendara maupun petugas saat berada di pelabuhan maupun di kapal, penyediaan wastafel dan _hand sanitizer_ serta pembatasan muatan penumpang maksimal 50 persen dari kapasitas kapal.
ASDP juga telah menyiapkan contigency plan khususnya penanganan kondisi darurat apabila terjadi cuaca ekstrim, kebakaran, huru-hara/demonstrasi. Termasuk juga apabila terjadi kendala pada sistem online ticketing, serta kerusakan pada kapal dan dermaga.
“Kami secara proaktif juga berkoordinasi dengan stakeholder pendukung terkait mulai dari Dinas Kesehatan, Gapasdap, INFA, BPTD, KSOP dan KSKP. Target kami ASDP dapat menghadirkan pelayanan prima selama penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun ini,” ujar Shelvy menandaskan.