JAKARTA, AKSIKATA.COM – Transformasi digital menjadi tren baru dalam dunia kerja perbankan. Hal ini mendorong teknologi secara bertahap, berpacu membentuk industri jasa keuangan di setiap aspek. Generasi Melenial dan Zelenial pun, mengharapkan adanya transformasi yang cepat dari organisasi keuangan tradisional yang bersinergi dengan teknologi. Sehingga sistem perbankan tradisional pun merasakan dorongan kuat untuk memperkenalkan solusi digital yang inovatif dan kompetitif, guna menjangkau kelangsungan pasar jangka panjang.
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (Bank BRI) sukses mengadakan webinar BSI Digination dan Kuliah Umum, dengan tema ‘Digital Transformation in Banking’, secara daring pada Rabu (23/3).
Dipandu oleh Eka Dyah Setyaningsih, narasumber yang dihadirkan ialah Prof. Rofikoh Rokhim yang merupakan guru besar Universitas Indonesia dan Wakil Komisaris Bank BRI.
Menurut Rofikoh, tantangan tranformasi digital di Indonesia telah melewati berbagai rintangan seperti transformasi digital adalah pengembangan era digital, disini adanya perubahan fundamental yang mengarahkan risiko dan peluang. Memerlukan pendekatan berbasis ekosistem yang mempercepat penerapan transformasi digital. Selanjutnya, tidak hanya dilakukan dengan penambahan dari aspek digitalnya saja, namun juga harus terintegrasi.
“Seringkali transformasi dikaitkan dengan memberikan fitur atau sistem baru. Lalu kemudian infrastruktur, menjadi salah satu upaya pemerataan transformasi digital, yakni memeratakan era digital hingga pelacak, perlu adanya infrastruktur yang memadai dan pendamping digital. Terakhir, leadership adalah in transformation digital yang berarti leader, bukan hanya tentang memimpin. Namun, bagaimana kita menjadi bagian dari transformasi tersebut,” ujarnya dalam siaran Youtube.
Ia menambahkan, digital workplace merupakan pendukung untuk berjalannya tranformasi digital, sehingga skillset yang dibutuhkan dalam transformasi digital harus disiapkan sedari dini, seperti technology yang meliputi artificial intelligence, machine learning hingga cloud system. Skillset selanjutnya adalah cybersecurity and data privacy seperti big data analytics, data analysis dan lainnya. Skillset lainnya adalah business and marketing dan customer engagement.
“Jadi, adanya potensi peluang digital yang meliputi perilaku digital dan digital transaction sebagai potensial pendorong transformasi digital. Lalu, perlu adanya mindset shifting atau economic thinking, bagaimana banking dan social finance bergabung untuk memberikan value. Sehingga, tantangan bagi dunia perbankan untuk bertransformasi digital baik secara general maupun dalam perbankan. Bank 4.0 memiliki integrasi framework yang mencakup data, teknologi, manajemen risiko dan lainnya untuk mencapai customer dalam tranformasi digital perbankan,” tutupnya.