JAKARTA, AKSIKATA.COM – Peningkatan kasus varian Omicron di Indonesia, membuat pemerintah segera mengambil langkah bijak dengan memberikan suntikan vaksin booster. Langkah ini untuk menanggulangi lonjakan kasus penyebaran Omicron yang begitu pesat.
Namun, sentimen buruk yang melekat pada vaksin booster membuat para masyarakat menjadi ragu untuk melakukan vaksinasi.
Ade Suryadi, Sandra Jamu Kuryanti, Cep Adiwihardja, dan Suharyanto yang merupakan dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) memahami hal tersebut dengan memberikan sosialisasi pencegahan dan pengendalian virus covid-19 lewat vaksin booster.
Kegiatan sosialisasi ini digelar di Universitas BSI kampus Kramat 98 untuk masyarakat kelurahan Kwitang, serta langsung pelaksanaan vaksinasi tersebut pada tanggal 19–21 Januari 2022.
Cep Adiwihardja mengatakan, kegiatan sosialisasi ini ditujukan untuk seluruh masyarakat umum di Jakarta Pusat pada kelurahan Kwitang. Agar masyarakat bisa kebal tubuhnya, dengan vaksinasi booster, sertamenjadi lebih baik lagi sehingga dapat menekan tingkat penyebaran Virus Covid-19 varian Omicron.
“Varian kasus Omicron yang semakin melonjak tiap harinya, membuat kita harus melakukan vaksin ke tiga atau booster. Namun adanya kabar simpang siur tentang vaksin booster, membuat masyarakat menjadi ragu. Hal ini membuat kami melakukan sosialisasi pencegahan virus covid-19 melalui vaksin booster. Selain sosialisasi, Universitas BSI juga bekerja sama dengan Puskesmas Kelurahan Kwitang menggelar vaksinasi dosis ke-3 (booster),” ujar Cep dalam rilis yang diterima.
Melalui sosialisasi ini, ia berharap kesadaran masyarakat semakin meningkat untuk bersama-sama menjaga diri dan lingkungan sekitar dari penyebaran virus covid-19 varian Omicron. Ia menambahkan bahwa, vaksin booster ini telah diuji terlebih dahulu oleh para peneliti dan ahli sehingga dapat menangkal kasus varian Omicron.
Senada, Ade Suryadi selaku ketua pelaksana menjelaskan bahwa, sosialisasi ini juga untuk mengajak masyarakat lebih memahami manfaat dari vaksin booster yakni untuk meningkatkan kemampuan dalam melawan penyakit.
Dengan demikian, masyarakat bisa memiliki antibodi yang meningkat dari sebelumnya dan terhindar dari efek samping virus covid-19 varian Omicron.