JAKARTA, AKSIKATA.COM – Teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah, Ahmad Panjang alias Ahmad Gazali tewas tertembak dalam kontak senjata dengn Satuan Tugas Operasi Madago Raya di Bendungan Dusun Uempasa, Desa Dolago, Kabupaten Parigi Moutong, Selasa (4/01/2022), sekitar pukul 10.30 Wita.
Ahmad Panjang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah bersama 6 orang anggota teroris lainnya. Ahmad Panjang merupakan DPO keempat yang tewas, masih tersisa tiga anggota lain. Yakni, yakni Askar aliad Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, dan Suhardin alias Hasan Pranata.
Ketiganya ditengarai masih berkeliaran di pegunungan Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Kabupaten Sigi.
Menurut Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiono, jasad Ahmad Panjang akan dibawa ke Kota Palu, Sulawesi Tengah, untuk proses autopsi dan identifikasi oleh Tim DVI Polda Sulteng.
“Perkembangan tentang kronologis dan barang bukti yang diamankan akan disampaikan kembali. Saat ini Bapak Kapolda Sulteng sedang turun ke TKP serta beliau akan melakukan jumpa pers di Polres Parigi Moutong,’’ ungkap Kasatgas Humas Operasi Madago Raya Kombes Pol. Didik Supranoto.
Sebelumnya, Satgas Madago Raya telah menggelar razia di wilayah operasi pemburuan di Kabupaten Poso, Sigi dan Parigi Moutong untuk membatasi gerak anggota MIT Poso yang masuk dalam DPO.
Polisi juga menurunkan 30 personel Polres Sigi melakukan razia sekitar wilayah tersebut. Setiap warga yang melintas di jalur Trans Palu-Kulawi akan diperiksa, mulai dari kendaraan sampai barang bawaan.
Sebelum tewas tertembak, Ahmad Al Ghazali dan kelompok sudah diperingatkan Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi untuk menyerahkan diri. Diketahui, hanya tersisa Ahmad Al Ghazali dan tiga anggota lainnya di kelompok MIT Poso.