AKSIKATA.COM – Sadis, gara-gara ditolak untuk berhubungan intim, pria yang berprofesi sebagai seorang apoteker di Kazakhstan nekat memenggal kepala gadis muda, Ayazhan Edilova (19) . Peristiwa yang terjadi di Kazakhstan itu pun langsung menggegerkan, bahkan si pelaku Rakhmanberdi Torebekov (28) sempat terekam CCTV di salah satu apartemen, tempat pembantaian terjadi.
Aksi sadis Rakhmanberdi Torebekov tak sekadar memenggal kepala korbannya, namun ia juga merebusnya dalam panci dan juga cabuti gigi korban. Bahkan pelaku juga masih nekad memperkosa korbannya. Rakhmanberdi Torebekov (28) secara brutal membunuh dan memutilasi Ayazhan Edilova (19) pada Maret 2021. Peristiwa mengerikan ini terjadi di apartemen pelaku.
Korban merupakan mahasiswa desain tata busana yang bekerja pada penjahit lokal. Dia datang untuk mengukur badan pelaku untuk setelan jas dan kemudian berencana pergi kencan dengan pacar.
Setelah dibunuh dengan brutal, pelaku juga mencabut giginya. Itu dilakukan untuk menutupi pembunuhan yang mengerikan.
Dari rekaman CCTV menunjukkan Ayazhan memasuki lift bersama Torebekov. Itu merupakan kali terakhir korban terlihat masih hidup.
Pacar korban pun melapor ke polisi karena tak dapat menemukan kekasihnya. Ketika polisi menyerbu flat pelaku, dia berusaha menggorok lehernya sendiri.
Pelaku pun ditangkap setelah polisi menemukan kepala korban berada dalam air mendidih di atas kompor.
Keluarga korban mencap pelaku sebagai maniak jahat. Mereka menuntut agar pelaku tak pernah bebas dari penjara.
Saudara laki-laki Ayazhan, Almat Mulikov mengatakan semua gigi dan kuku korban telah dicabut pelaku. Semuanya dimasukkan ke dalam kantong plastik terpisah.
“Mengapa dia perlu melakukan ini jika dia bukan seorang maniak? Jika dia hanya perlu menyembunyikan pembunuhan itu, mengapa dia mencabut setiap gigi dan mencabut kuku? Mengapa dia perlahan memotong kepalanya dan merebusnya dalam air,” katanya.
Torebekov digambarkan sebagai apoteker terlatih dengan pendidikan kedokteran. Dia juga dikatakan berasal dari “keluarga baik” di kota Almaty.
Dia dibawa ke rumah sakit dan kemudian mengaku memutilasi korban. Potongan tubuhnya disimpan dalam kantong plastik terpisah dan dibuang di wadah sampah sekitar kota. Dalam sidang, Hakim Erkin Maishinov memvonisnya 25 tahun penjara. Dia diperintahkan untuk membayar 34,000 Pound Sterling atau Rp655juta sebagai kompensasi sebagian kepada keluarga korban.(*)