JAKARTA, AKSIKATA.COM – Program studi Ilmu komunikasi Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) Jakarta mengadakan sinkronisasi kurikulum dengan kebutuhan Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (Dudika), Rabu (15/12/2021) lalu. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya peningkatan kompetensi lulusan mahasiswanya.
Menurut Anisti S. Sos, M. Si,ketua program studi ilmu komunikasi Universitas BSI , tujuan utama sinkronisasi ini agar memperoleh saran serta masukan dari para pemangku kepentingan mengenai kualifikasi kompetensi dan serapan lulusan kerja di bidang komunikasi.
“Disisi lain kegiatan sinkronisasi ini menjadi referensi para dosen dalam pengembangan kurikulum program studi ilmu komunikasi sehingga tepat guna sesuai dengan kebutuhan Dudika secara nyata,” terangnya, dalam siaran pers yang diterima AKSIKATA, Rabu (29/12/2021).
Turut hadir mitra kerja Dr. Safriady, wartawan senior Metro TV Jakarta serta Ir. Hengky Christiawan selaku praktisi dari Karnos Film. Keduanya sepakat walau media konvensional masih eksis namun sekarang ini sudah eranya media digital.
Safriady menjelaskan industri konten digital akan terus berkembang pesat. Hadirnya media sosial pada berbagai platform memberikan peluang kerja pada bidang komunikasi.
“Industri konten digital akan terus berkembang pesat. Hadirnya media sosial pada berbagai platform memberikan peluang kerja pada bidang komunikasi,” katanya.
Namun demikian, lanjut dia, hal ini juga harus diikuti dengan kemampuan lulusan untuk mampu bekerja secara muktitasking sehingga mampu bersaing pada lapangan kerja.
“Aspek penting lain bagi para generasi muda yang akan berkecimpung pada dunia konten agar selalu tunduk terhadap hukum dan etika dalam komunikasi di ruang publik”, ujarnya.
Menurutnya, mentaati hukum dan etika yang berlaku menjadi salah satu cara mengurangi tebaran kabar bohong (hoax), ujaran kebencian serta pengabaian nilai etika yang marak terjadi pada media sosial.
Senada dengan Safriady, Hengky melihat media digital menjadi pilihan masyarakat sekarang ini. Ia juga menekankan pentingnya aspek kreatifitas dalam memproduksi pesan komunikasi.
“Konsep dan ide-ide fresh akan selalu diburu oleh masyarakat”, paparnya. Konten media tidak bisa dipisahkan dengan konsep dan ide yang segar walaupun terkadang tetap membawa tema klasik. Selanjutnya ia menjelaskan bahwa kedepannya tema klasik seperti tokoh pahlawan dan percintaan akan tetap menjadi pilihan industri film, yang tentunya dikemas dengan berbagai cara.
Keduanya sepakat bahwa kualitas lulusan tidak bisa diperoleh dengan hanya mengandalkan teori saja. Praktek yang didukung dengan sarana serta prasarana menjadi faktor penting dalam upaya meningkatkan kemampuan para lulusan. Sinergitas praktek dengan teori menjadi kunci dalam mencetak lulusan yang kompeten.