PALEMNANG,AKSIKATA.COM – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menghadiri acara wisuda bersama enam Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP) di bawah koordinasi Kemenparekraf/Baparekraf tahun akademik 2021 yang digelar secara hybrid di Poltekpar Palembang dengan tema “Mencetak SDM Unggul Berjiwa Wirausaha Kreatif dan Inovatif serta Berdaya Saing Global di Masa Pandemi COVID-19”.
Menparekraf mengajak para wisudawan/wisudawati untuk dapat terus meningkatkan pelatihan dan kemampuan (up-skilling dan re-skilling) sehingga mampu beradaptasi terhadap tantangan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif era baru yang mengedepankan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Sekaligus menciptakan peluang dan menjadi pemenang dengan terciptanya lapangan kerja baru dan bergeraknya ekonomi.
Wisuda PTNP di bawah koordinasi Kemenparekraf/Baparekraf kali ini diikuti sebanyak 2.696 wisudawan/wisudawati. Sekitar 12 wisudawan/wisudawati terbaik dari enam PTNP mengikuti prosesi wisuda secara offline, sedangkan sisanya mengikuti kegiatan itu melalui virtual.
“Ijazah bukan menjadi perjalanan akhir, tapi justru menjadi awal bagi adik-adik wisudawan/wisudawati untuk menimba ilmu lebih banyak lagi. Jangan berhenti belajar, terus lakukan up-skilling dan re-skilling, karena industri terus berubah,” kata ujar Menparekraf Sandiaga Uno, Jumat (22/10) di Poltekpar Palembang.
Bekerja sama dengan berbagai stakeholders, Kemenparekraf/Baparekraf memiliki berbagai program yang dapat diikuti pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif termasuk wisudawan/wisudawati PTNP pariwisata. Baik dalam peningkatan kapasitas SDM, pengembangan center of excellent, serta sertifikasi kompetensi.
Lebih lanjut Menparekraf Sandiaga menjelaskan, pandemi telah memberikan dampak yang signifikan di berbagai sektor, tak terkecuali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia yang menjadi ruang bagi 34 juta masyarakat Indonesia untuk bermatapencaharian.
Beberapa dampak yang dirasakan diantaranya adalah menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara secara drastis sebesar 75.03%, menurunnya devisa pariwisata sebesar 79,15%. Serta menurunnya wisatawan nusantara sebesar 29,7%, dan menurunnya tenaga kerja pariwisata sebesar 6,67%.
Pandemi juga menyebabkan situasi serba tidak menentu/VUCA (volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity). Karenanya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus segera berbenah agar bisa bangkit kembali semua harus tetap menebarkan optimisme, harapan, semangat, dan terus berikhtiar melalui berbagai usaha.
“Kita harapkan PTNP menjadi lokomotif dalam kebangkitan ini, dan wisudawan/wisudawati ini adalah peluru juga ujung tombak kita untuk memulihkan kembali sektor yang dalam satu setengah tahun ini telah terpuruk. Mereka (wisudawan/wisudawati) memiliki pengetahuan pariwisata berbasis cleanliness, health, safety and environmental sustainability. Mereka akan masuk bursa kerja dan sebagian mulai menjadi pengusaha dan sebagian bertugas sebagai profesional di bidang-bidang yang yang akan bertransformasi di era disrupsi digital dan pandemi kita harapkan bisa segera kita atasi,” kata Sandiaga.
Dengan hadirnya SDM-SDM pariwisata yang berkualitas dari PTNP pariwisata, sektor industri pariwisata dan ekonomi kreatif harus menjadi penopang perekonomian Indonesia. Jiwa wirausaha sangat penting untuk ditanamkan bagi para generasi muda, karena wirausaha/entrepreneur ini bukanlah sebuah profesi, melainkan sebuah pola pikir untuk selalu bekerja keras, optimis, inovatif, kreatif, dan memiliki leadership.
“Saya yakin sekali bahwa pariwisata di Indonesia masih akan menjadi sektor yang strategis yang mampu memberikan pemasukan PDB yang relatif besar bagi negara yaitu 4,1 persen di tahun 2020. Dan ke depan dengan pariwisata berkualitas peluangnya bisa mencapai 7 persen dalam lima sampai 10 tahun ke depan,” kata Sandiaga.
Menparekraf juga berpesan agar PTNP pariwisata terus berkolaborasi dengan industri untuk dapat menghadirkan program-program yang sesuai dengan kebutuhan industri.
“Link and match ini menjadi satu keniscayaan, ke depan program poltekpar di 6 PTNP 100 persen harus dalam konsep adaptasi, inovasi, dan kolaborasi. Link and match adalah bentuk kolaborasi dengan dunia usaha, komunitas masyarakat, dengan desa wisata, termasuk dengan media. Jadi link and match ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan pengalaman dan industri terlibat dalam penentuan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di poltekpar,” kata Sandiaga.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, Syahrizal, yang dalam kesempatan itu mewakili Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru, mengatakan, Provinsi Sumatra Selatan merupakan daerah yang sangat potensial dalam pengembangan pariwisata.
“Maka keberadaan Poltekpar sangat membantu dalam menciptakan SDM pariwisata unggul. Yang jelas selama ini sejak berdiri hingga saat ini, kolaborasi yang baik sudah terjalin antara Poltekpar dan pemerintah provinsi, dan ini akan jadi sebuah jalan terbaik untuk bangun pariwisata di Sumatra Selatan,” kata Syahrizal.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani; Kepala Pusbang SDM Parekraf Kemenparekraf/Baparekraf, Faisal; serta Direktur Utama Poltekpar Palembang, Zulkifli Harahap.